Minggu, 16 September 2018

Unity UNY, Menjadi Juara Tiga tanpa Diduga

Sejak awal menjadi mahasiswa aku sudah mendeklarasikan diri untuk menjadi mahasiswa lomba. Namun seiring pejalanan waktu, tidak selalu mulus. Ketika aku sedang semangat-semangatnya mengikuti berbagai lomba, ada masanya beberapa kali aku tidak lolos mengikuti babak berikutnya dalam artian gagal ditahap awal.

Semangat untuk mengitu lomba memang tidak pernah surut, namun sejak itu fokus berubah-ubah. Kalo boleh jujur fokus yang selalu beruba adalah sifat buruk yang masih aku miliki sampai saat ini. Tulisan yang baru selesai dan terbit sekarang menjadi salah satu bukti bahwa fokusku tidak hanya pada satu hal.


Ceritanya sekitar bulan april 2018 yang lalu aku baru saja mengikuti dan mendapatkan juara tiga di katagori Software Develoment Competition Unity UNY. Acara ini merupakan acara tahunan yang diselengarakan oleh UKM Rekayasa Teknologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tahun 2018 merupakan kali ke-6 mereka menyelegarakan acara ini. Cukup konsisten, berbeda dengan acara-acara kampus perjuangan hehehe.. (nyindir kampus sendiri wkwk).

Unity UNY memang bukan acara yang baru aku ketahui. Setahun yang lalu tepatnya 2017, saat aku menjadi peserta Technocorner UGM aku sudah mengetahui perihal acara ini. Saat itu salah satu panitia Unity UNY 2017 menyampiri timku dan memberikan selembaran informasi perihal lomba yang diselengarakan dalam rangka Unity UNY.

Namun setahun kemudian aku baru mengikuti Unity UNY tepatnya ditahun ini 2018. Berawal dari sebuah pesan dari aplikasi instan massangin line yang masuk dari salah satu senior teknik informatika angkata 2014. Pesan tersebut bermaksud untuk mengajaku gabung dengan timnya untuk mengikuti lomba software development competition (SDC) Unity UNY 2018.

Tim kami membawa sebuah ide aplikasi berbasis game pendidikan karakter. Semua ide pada game ini berasal dari seniorku tadi. Selain ide, untuk proposal juga sudah ditulis sebelumnya, memang ini sudah dipersiapkan dari projek lomba seniorku sebelum lomba ini.

Setelah ku telusuri terjanyata, alasan dia mengajaku adalah permintaan dari pihak jurusan untuk megikutsertakan adik kelas dan berbagai perlombaan. Selain aku dan senior angtan 2014, ada seorang temen angkatanku yang juga dari jurusan yang sama.

Tugasku hanya membuat video, cukup sederhana, dibangdingkan lomba-lombaku sebelumnya, aku yang hamper mengerjakan keseluruhan. Mulai menulis proposal, desain sampai dengan membuat video. Bahkan termasuk presentasi dan minta dana hehehe.

Selain buat video disaat lomba dibabak final aku juga ikut presentasi, memang aku sudah beberapa kali presentasi, tapi mempresentasikan ide orang lain sedikit sulit dibandingkan presentasi ide sendiri.

Sama halnya dengan lomba-lombaku sebelumnya babak penyisihan dimulai dari seleksi proposal dan video. Kemudian dibabak final peserta mempresentasikan ide aplikasi kehadapan juri. Namun yang membedakan disini adalah, adanya sesi tantangan, dimana dewan juri memberikan tantangan berupa pengembangan aplikasi kepada peserta.

Menurut data penilaian yang disebar setelah selesai acara, tantangan cukup membantu timku untuk berada diposisi tiga. Alhamdulillah…

Pengumuman dilaksanakan dihari yang sama, yaitu sekitar sore hari disana aku sama sekali tidak menyangka dan bahkan kaget saat disebutkan menjadi juara tiga. Mungkin karena sudah biasa kalah, jadi aku sama sekali tidak mengharapkan untuk menjadi salah satu juara. Sehingga aku menyimpulkan bahwa menang jangan berharap.

2 komentar: