Rabu, 20 September 2017

Terus Kalah, tidak Berarti Harus Menyerah

Jagoan itu menangnya belakangan
Sesaat setelah membaca instastories salah satu temenku, Aku langsung berpikir.. “Sepertinya ini sangat sesuai dengan pengalamanku beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika masa SMA. Dan apakah ini akan kembali berlaku di masa kuliah ?

Jujur saja kalo di samakan dengan undian berhadiah, Quote indah diatas tidak mungkin lagi bisa berlaku. Namun aku tetap optimis, nasibku tidak sama dengan undian berhadiah yang hanya bisa didapatkan satu kali, dengan begitu qoute tersebut pastinya akan kembali berlaku dimasa kuliah ini.
gambar : pixabay.com
Sedikit flashback ketika aku masih di duduk di bangku SMA, aku begitu aktif ngeBlog. Aku menulis berbagai hal dengan tulisan yang apa adanya, bahkan ada beberapa tulisan yang aku sendiri tidak bisa memahami ketika dibaca kembali. Itulah gambaran bagaiaman hancurnya tulisan yang aku buat. Namun karena aku merasa menulis adalah passionku, dan dengan menjadi blogger adalah salah satu jalan untuk melatih menulis, membuatku terus konsisten untuk menulis

Sampai suatu ketika aku berkenalan dengan yang namanya lomba blog/menulis. Tanpa memperdulikan kualitas tulisanku sendirin, aku tetap saja bersemangat untuk mengikuti semua lomba menulis yang aku temui. Bisa dibayangkan orang yang baru belajar dan memulai menulis mencoba untuk mengikuti kontes blog level nasional, Inilah kesalahan pertamaku.

Namun dari situ aku belajar bahwa, tidak semua kesalahan harus disesali. Dengan aku mencoba untuk mengikuti kontes ketika awal tersebut membuatku semakin memahami konsep dan lomba menulis blog dan pola-pola penilaian

Setelah begitu sering mengikuti lomba blog dan itu semua berbanding lurus dengan jumlah kekalahan yang aku terima, aku mulai berpikir “Kalo aku terus mengikuti kontes level nasional ya otomatis aku akan terus kalah.” Sampai akhirnya aku memutuskan untuk rehat sejenak di kompetisi yang aku sendiri tidak mampu menjangkaunya.

Selang beberapa saat, aku kembali bersemangat berkompetisi ketika aku menjumpai lomba blog yang diselenggarakan oleh salah satu penerbit lokal. Disana aku mencoba menulis yang terbaik sesuai dengan kemampuanku hinga akhirnya aku memperoleh hasil yang memuaskan, yaitu aku dinobatkan sebagai juara I lomba tersebut.

Tentunya bahagia tingkat dewa yang aku rasakan, walau hadiah yang diberikan tidak begitu besar, namun inilah titik balik sejarah aku pertama kali bisa memenangkan kompetisi blog setelah sekian kali kalah. Bisa dibayangkan ketika aku menyerah ketika terus kalah di kompetisi menuis nasional, dan tidak mencoba lomba menulis lokal. Prestasi pertamaku dalam bidang menulis tentunya tidak akan pernah diperoleh.

Semangatku semakin menjadi bahkan memuncak ketika mendapatkan informasi lomba blog yang dikhususkan untuk siswa SMA. Lomba ini diselenggrakan oleh komunitas Aceh blogger, Hal yang membuatku semakin bersemangat mengikuti lomba ini adalah, pemenang juara satu akan mendapatkan hadiah berupa komputer tablet. Singkat carita aku mengikuti lomba blog ini dengan mengirimkan kurang lebih tiga karya.
 
Hari pengumumanpun tiba, aku sudah tidak sabar melihat hasil dari perjuangan ku. Akhirnya perjuanganku kembali terbayar, aku mendapati posisi juara dua. Walau begitu aku masih kalah untuk bisa mendaptkan hadiah impianku yaitu komputer tablet. Namun perjuangan tidak habis hanya sampai disitu, aku yakin masih ada kesempatan untuk bisa membawa pulang hadiah impian tersebut.

Perjuanganku terbayar pada pertengahan 2014 atau sekitar akhir kelas 2 SMA. Aku mendapati hadiah impianku yaitu komputer table. Setelah prestasiku terus bertambah, aku mendapatkan juara dari beberapa lomba yang aku ikuti. Ketika itu aku mulai menyadari bahwa terus kalah bukan berarti harus menyerah.
 
Pada masa SMA aku memang begitu aktif mengikuti lomba sesuai passionku. Mulai lomba blog, lomba menulis, hingga lomba desain. Pada awalnya semua sama, nihil. Aku sama sekali tidak pernah menjadi juara di setiap lomba yang aku itu. Namun semangat dan konsisten untuk terus mencoba merubah segalanya.

Masa kuliah aku begitu berharap semua kembali sama halnya seperti masa SMA. Sejak awal kuliah hingga saat ini aku telah mengikuti banyak lomba. Mulai lomba menulis, lomba desain bahkan lomba baru yang tidak pernah aku ikuti dimasa SMA yaitu lomba ide aplikasi dan juga business plan.

Lomba ide aplikasi dan bussines plan membuat aku tertarik untuk mencoba, setahun belakangan total aku telah mengikuti tiga kali lomba dengan ide aplikasi yang sama yaitu myTip. Dari total tersebut keseluruhannya aku bisa masuk ke baabk 10 besar. Namun di dua lomba aku gagak di babak presentasi hingga hasilnya nihil. Namun di lomba pertama yang aku ikuti bersama tim ku aku mendapat juara expo terbaik.

Prinsipku tetap sama, presis seperti judul dari artikel ini Terus kalah tidak berarti harus menyerah. Segala sesuatu ada masanya, mungkin setahun belakangan atau tahun pertama kuliahku, aku harus bersabar untuk bisa mengumpulkan prestasi. Namun bukan bearti aku harus terus bersabar hingga prestasi habis dimakan oleh usia. Aku yakin akan indah pada waktunya.

Keyakinanku masih sama, bawa aku pasti bisa untuk kembali berprestasi dan membanggakan orang-orang disekitarku. Mungkin memang benar bahwa jagoan harus menang belakang :)

2 komentar:

  1. sha beberapa kali ikut lomba blog daaan, gak pernah menang. hehehehe

    mangaaat! kalah memang bukan untuk menyerah. selamat btw, udah menang lomba nulis :)

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, Kamu semangat juga lombanyaa...
    kaya qoute diatas.. "Jagoan itu menangnya belakangan wkwk"

    btw, thanks sudah komen.. udh lama banget ga dapat komentar di tulisan2 blog ini :)

    BalasHapus