Jagoan itu menangnya belakangan
Sesaat setelah
membaca instastories salah satu temenku, Aku langsung berpikir.. “Sepertinya ini sangat sesuai dengan
pengalamanku beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika masa SMA. Dan apakah ini akan kembali berlaku di masa
kuliah ?”
Jujur saja kalo di
samakan dengan undian berhadiah, Quote indah diatas tidak mungkin lagi bisa
berlaku. Namun aku tetap optimis, nasibku tidak sama dengan undian berhadiah
yang hanya bisa didapatkan satu kali, dengan begitu qoute tersebut pastinya
akan kembali berlaku dimasa kuliah ini.
gambar : pixabay.com
Sedikit flashback ketika aku masih di duduk di
bangku SMA, aku begitu aktif ngeBlog.
Aku menulis berbagai hal dengan tulisan yang apa adanya, bahkan ada beberapa
tulisan yang aku sendiri tidak bisa memahami ketika dibaca kembali. Itulah
gambaran bagaiaman hancurnya tulisan yang aku buat. Namun karena aku merasa menulis
adalah passionku, dan dengan menjadi blogger adalah salah satu jalan untuk
melatih menulis, membuatku terus konsisten untuk menulis
Sampai suatu ketika
aku berkenalan dengan yang namanya lomba blog/menulis. Tanpa memperdulikan
kualitas tulisanku sendirin, aku tetap saja bersemangat untuk mengikuti semua lomba
menulis yang aku temui. Bisa dibayangkan orang yang baru belajar dan memulai menulis
mencoba untuk mengikuti kontes blog level nasional, Inilah kesalahan pertamaku.
Namun dari situ aku
belajar bahwa, tidak semua kesalahan harus disesali. Dengan aku mencoba untuk
mengikuti kontes ketika awal tersebut membuatku semakin memahami konsep dan
lomba menulis blog dan pola-pola penilaian
Setelah begitu sering
mengikuti lomba blog dan itu semua berbanding lurus dengan jumlah kekalahan
yang aku terima, aku mulai berpikir “Kalo
aku terus mengikuti kontes level nasional ya otomatis aku akan terus kalah.”
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk rehat sejenak di kompetisi yang aku
sendiri tidak mampu menjangkaunya.
Selang beberapa saat,
aku kembali bersemangat berkompetisi ketika aku menjumpai lomba blog yang
diselenggarakan oleh salah satu penerbit lokal. Disana aku mencoba menulis yang
terbaik sesuai dengan kemampuanku hinga akhirnya aku memperoleh hasil yang
memuaskan, yaitu aku dinobatkan sebagai juara I lomba tersebut.
Tentunya bahagia
tingkat dewa yang aku rasakan, walau hadiah yang diberikan tidak begitu besar,
namun inilah titik balik sejarah aku pertama kali bisa memenangkan kompetisi
blog setelah sekian kali kalah. Bisa dibayangkan ketika aku menyerah ketika
terus kalah di kompetisi menuis nasional, dan tidak mencoba lomba menulis
lokal. Prestasi pertamaku dalam bidang menulis tentunya tidak akan pernah
diperoleh.
Semangatku semakin
menjadi bahkan memuncak ketika mendapatkan informasi lomba blog yang
dikhususkan untuk siswa SMA. Lomba ini diselenggrakan oleh komunitas Aceh
blogger, Hal yang membuatku semakin bersemangat mengikuti lomba ini adalah,
pemenang juara satu akan mendapatkan hadiah berupa komputer tablet. Singkat carita
aku mengikuti lomba blog ini dengan mengirimkan kurang lebih tiga karya.
Hari pengumumanpun
tiba, aku sudah tidak sabar melihat hasil dari perjuangan ku. Akhirnya perjuanganku
kembali terbayar, aku mendapati posisi juara dua. Walau begitu aku masih kalah
untuk bisa mendaptkan hadiah impianku yaitu komputer tablet. Namun perjuangan
tidak habis hanya sampai disitu, aku yakin masih ada kesempatan untuk bisa
membawa pulang hadiah impian tersebut.
Perjuanganku terbayar
pada pertengahan 2014 atau sekitar akhir kelas 2 SMA. Aku mendapati hadiah
impianku yaitu komputer table. Setelah prestasiku terus bertambah, aku mendapatkan
juara dari beberapa lomba yang aku ikuti. Ketika itu aku mulai menyadari bahwa
terus kalah bukan berarti harus menyerah.
Pada masa SMA aku
memang begitu aktif mengikuti lomba sesuai passionku. Mulai lomba blog, lomba menulis,
hingga lomba desain. Pada awalnya semua sama, nihil. Aku sama sekali tidak
pernah menjadi juara di setiap lomba yang aku itu. Namun semangat dan konsisten
untuk terus mencoba merubah segalanya.
Masa kuliah aku
begitu berharap semua kembali sama halnya seperti masa SMA. Sejak awal kuliah
hingga saat ini aku telah mengikuti banyak lomba. Mulai lomba menulis, lomba
desain bahkan lomba baru yang tidak pernah aku ikuti dimasa SMA yaitu lomba ide
aplikasi dan juga business plan.
Lomba ide aplikasi
dan bussines plan membuat aku tertarik untuk mencoba, setahun belakangan total
aku telah mengikuti tiga kali lomba dengan ide aplikasi yang sama yaitu myTip. Dari
total tersebut keseluruhannya aku bisa masuk ke baabk 10 besar. Namun di dua
lomba aku gagak di babak presentasi hingga hasilnya nihil. Namun di lomba
pertama yang aku ikuti bersama tim ku aku mendapat juara expo terbaik.
Prinsipku tetap sama,
presis seperti judul dari artikel ini Terus kalah tidak berarti harus menyerah.
Segala sesuatu ada masanya, mungkin setahun belakangan atau tahun pertama
kuliahku, aku harus bersabar untuk bisa mengumpulkan prestasi. Namun bukan bearti
aku harus terus bersabar hingga prestasi habis dimakan oleh usia. Aku yakin
akan indah pada waktunya.
Keyakinanku masih
sama, bawa aku pasti bisa untuk kembali berprestasi dan membanggakan
orang-orang disekitarku. Mungkin memang benar bahwa jagoan harus menang
belakang :)
sha beberapa kali ikut lomba blog daaan, gak pernah menang. hehehehe
BalasHapusmangaaat! kalah memang bukan untuk menyerah. selamat btw, udah menang lomba nulis :)
Alhamdulillah, Kamu semangat juga lombanyaa...
BalasHapuskaya qoute diatas.. "Jagoan itu menangnya belakangan wkwk"
btw, thanks sudah komen.. udh lama banget ga dapat komentar di tulisan2 blog ini :)