Pesantren memang
sudah begitu dikenal dan melekat di kalangan masyarakat Indonesia umumnya,
khususnya bagi masyarakat muslim pastinya sudah begitu mengenal apa itu
pesantern, di Aceh sendiri memiliki begitu banyak pesantren yang berdiri di
tengah masyarakat, namun di luar Aceh juga tidak kalah memiliki banyak pesantren
yang memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu mencerdaskan anak bangsa
terutama di bidang keagamaan.
Pada umumnya pesantren
memang dikenal sebagai lembaga yang bertugas mengajarkan dan mencerdaskan anak
bangsa dibidang ilmu Agama Islam, pesantren sudah ada lama sebelum Indonesia
merdeka, pesantren sendiri dimasa
penjajahan ikut andil dalam melawan penjajah- penjajah negeri Ini
Benar memang kita
tidak lahir dimasa genting itu sehingga tidak mungkin kita bisa tahu, namun
catatan sejarah berbicara, begitu banyak pejuang kemerdekaan dari pesantren film-
film dokumentasi kemerdekaan Indonesia banyak menggambarkan bagaimana gagahnya para
santri memengang senjata untuk melawan penjajah, memiliki prinsip bahwa lebih
baik mati syahid dari pada negeri ini di kuasai oleh oleh orang kafir begitu
membakar semangat juang para santri
Selain pejuang
kemerdekaan, pesantren juga tidak kalah banyak melahirkan orang- orang besar,
paling umum adalah para ustad dan pendakwah namum juga tidak menutup banyaknya
pengusaha dan pemimpin- pemimpin yang lahir dari pasantren, ilmu agama yang
kuat kelak menjadikan mereka pemimpin yang tidak akan menyalahgunakan kewenanngannya
sehingga terjadi korupsi kolusi dan nepotisme seperti yang sedang marak terjadi
di negeri ini.
Beda dulu beda
sekarang, dulu pesantren hanya sebatas lembaga tempat belajar ilmu agama, dulu pesantren
umunya hanya mengaajarkan kitab kuning sangat sedikit bahkan bisa dibilang
tidak ada pasantern yang mengajarkan pelajar umum seperti halnya di sekolah, pesantren
seperti ini di Aceh masih cukup banyak dan biasa disebut dayah atau pesantren
tradisional
Banyak hal secara
umum yang membedakan pesantren modern dan tradisional, namun yang paling umum
adalah pesantren tradisional hanya fokus pada Ilmu Agama sedangkan pesantren
modern sama dengan halnya sekolah asrama tapi menerapkan nilai- nilai Islam
yang kuat, dan kebanyakan fokus kepada bahasa Asing (Inggris dan Arab umumnya)
Pernah menjadi santri
di pesantren modern ataupun tradisional pastinya memberikan pengalaman
tersendiri bagi yang merasakannya apalagi pernah merasakan keduanya, Alhmdulillah
ane pribadi bisa menjadi salah satu orang yang bisa merasakan keduanya, di
jenjang SMP ane menjadi Santri di Pansantren Modern Al- Falah Abu Lam- U Selama
3 Tahun, tidak lama memang namun cukup memberikan banyak pengalaman, setelah
lulus ane melanjutkan ke SMA umum tapi pada malam hari ane belajar di Dayah Darul
Aman
Berbekal dari
pengalaman tersebut ane lumayan mengerti dan memahami beberapa hal yang
membedakan antara pesantren modern dan dayah, disini ana tidak menjatukan atau
menaikan tapi semua ini sesuai dengan pengalaman, mungkin pengalaman kalian bisa
beda dari ane itu semua tidak masalah kerena kita memiliki pandangan dari sisi
yang berbeda, inilah beberapa hal yang membedakan antara dayah dan pesantren
versi TAZAMBLOG
1.Santri
dayah lebih menghormati guru
Bukan rahasia umum
jika dayah memang sangat menghormati para guru mereka (takzim
guree –bahasa dayah) jauh bebeda
dengan santri pesantren modern santri dayah sangat hormat dan segan kepada guru
(tengku) , ini bisa dilihat dimana setiap akan mulai mengaji sitiap santri
wajib menyalami tangan tengku, lain dari itu ane selama did ayah tidak pernah
mendengar ada santri yang menjelekan tengku, maaf sangat berbeda dengan santri pesantren modern yang ada saja
sebutan ejekan untuk guru (ustad/ustazah)
2. Dayah
tetap menggunakan bahasa daerah
Sepert yang ane
katakana di awal bahwa di pesantren modern juga memiliki focus kepada bahasa
asing umumnya bahasa Inggris dan bahasa arab, dan untuk sehari hari wajib
berbicara bahasa Indonesia bahasa daerah (aceh) menjadi haram disana, berbicara
bahasa Aceh sama dengan membuat pelanggaran, ini adalah satu upaya untuk
melahirkan santri- santri yang bisa berkomunikasi dengan bahasa asing, kata
kata yang paling saya ingat dari ustad disana adalah “walaupun kita tidak berbicara bahwa Aceh saat ini, bahasa tersebut
tidak akan hilang/lupa karena itu bahasa ibu kita.”
3. Santri
dayah jauh lebih yakin
Satu hal yang harus
ane akui adalah bahwa santri dayah umumnya yang mondok di dayah jauh lebih
yakin dalam belajar di bibandingkan santri pesantren modern, ini bisa ane lihat dari antusiasme santri- santri dayah yang benar- benar mau belajar, benar- benar mau menghafal untuk bisa bukan hanya untuk tugas dari guru semata, bisa dibilang mereka memiliki kesadaran yang kuat untuk memiliki Ilmu agama yang besar.
4. Dayah, Identik dengan Sarung dan Peci
Melihat orang- orang yang biasa menggunakan sarung dan pecil diluar waktu shalat pasti pikiran kita langsung mengarah bahwa mereka adalah santri dayah atau mungkin tengku di dayah, mungkin memang sudah menjadi satu ciri khas atau kebiasaan inilah satu hal kecil yang menunjukan bahwa mereka bangga menjadi santri.
5. Pasantern
modern lebih banyak peranturan
Hal lain yang membedakan adalah di pesantren modern memiliki lumayan banyak peraturan dan sesuai prinsipnya peraturan yang banyak sebanding dengan banyaknya pelanggaran peraturan tersebut, berbeda dengan dayah yang lumayan simple sedikit aturan namun yang luar biasanya adalah setiap aturan yang dibuat dan di sampaikan langsung oleh abu (sebutan yang ditujukan kepada pimpinan dayah) hanya sebaian kecil yang tidak dijalankan/dilanggar.
6. Pesantren Modern Jauh lebih formal
Namun bekan lantas juga memberi pengertian bahwa dayah tidak formal, formal yang ane maksud adalah formal dalam sistem ini mungkin bisa dibilang karena memang pasantren modern juga memiliki sekolah didalamnya hal inilah membuat sedikit banyak mempengaruhi pasantren modern menjadi lebih formail dalam sistematis, semua hal dilakukan berdasarkan prosudur
Itulah berapa hal Perbedaan Antara Dayah dan Pesantren Modern menurut ane pribadi, seperti yang ane katakan di awal mungkin ada bahkan banyak hal yang berbeda dengan opini teman- teman, namun pandangan ane tertuju keenam hal tersebut walaupun sebenarnya ada beberapa hal lain yang ingin ane tulis juga sayannya ane lupa dan sekarang masih prosses mengingat entar setelah ingat akan segera di update, cukup sekian senmoga bermanfaat, jangan (lupa) like, share and comment ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar