Sabtu, 15 Juni 2013

Guru, Apa Salah-Ku (Cerita Masa SMA)

Assalamualaikum - Allhamdulillah UKK (Ujian Kenaikan Kelas) saya sudah selesai dan tinggal menunggu yang namanya pembagian rapot dimana akan terlihat siapa yang paling pandai (tentu gue ! PD -_-) dan yang paling b*doh (jangan sampai ada yang merasa), walau saat ini kita ketahui bahwasanya banyak guru yang kurang melihat kepintaran akan tetapi yang paling dilihat adalah moral, tapi pertanyaan apakah guru melihat sikap semua Siswanya sedangankan banyak guru yg malas ngajar (itu guru gue gimana guru loe ?) memang tidak semua guru seperti demikian, yang sudah saya ungkapakan (sadapp) seperti di artikel ini Matematik itu mudah oke kalau sudah selesai langsung aja to the point terus ya apa yang bakalan saya bahas, kali ini saya akan mengukapkan rasa kesal saya yang mungkin telah berbuah benci kepada seorang guru, yg menurut saya beliau tidak pantas menjadi seorang guru


Sebelum itu saya menengaskan kepada semua pembaca yang sangat saya cintai bahwannya ini bukan unkapan rasa benci yang biasa akan tetapi hanya kritikan yang luar biasa yang saya berharap beliau (yang merasa) bisa paham dengan kesakitan hati saya ini (asikk)

Bermula ketika saya menjadi panitia Maulid di sekolah saya (biasa gue kan OSIS ! wkwk) yg pada saat itu panitia di anjurkan untuk makan bersama-sama panitia lain dalam artian tidak makan bersama teman-teman kelas, dan otomatis karena saya memilih makan bersama panitia saya mesti membayar nasi yang sudah di pesan oleh panitia, saya memilih memakan dengan panitia juga mempunyai alasan yang menurut saya sangat pantas pertama, ketika panitia sudah duluan mengajak saya untuk memesan nasi bersama mereka baru besoknya atau H-1 dari acara maulid bendahara dan seketaris kelas mengumumkan bahwa di suruh mengumpulkan uang untuk beli nasi maulid besok, miris memang H-1 pengugumanya, banyak dari teman saya yang tidak membawa uang begitu pula saya sendiri

Saat itu pula saya langsung menungkapakan kepada seketaris itu “hey aku udah mesan nasi sama panitia ya jadi besok aku jangan di hitung aja, aku udah ada nasi sama panitia” seketrai itupun menjawab “iya” selang waktu beberapa saat saya mendapat kabar bahwa wali kelas saya (guru yang sedang menjadi pembicaraan saya) mengatakan bahwa “panitia-panitia, kelas-kelas” dalam artian saya haru juga mengumpulkan uang untuk makan dengan kelas, saat itu pula saya berpikir “kenapa ada guru seperti .., yang tak pernah mendukung siswanya untuk aktif” saat itu pula saya mulai agak b**** kepada guru tersebut singkat cerita akhirnya hari maulid pun tiba dan karena saya panitia saya lumayan sibuk, dan yang menjadi kebanggan saya saat itu juga saya menjadi juara II Lomba Pidato Bahasa Arab SMKG (Baca Disini

Tetapi itu semua seperti tak berarti ketika saya tidak dianggap oleh wali kelas saya sendiri, ceritanya ketika itu saya ingin berjabat tanggan dengan guru saya tersebut dan gutu tersebut enggan berjabat tangan dengan saya dan berkata “sama kamu ga ada” saat itu juga membuat saya semakin lebih memb**** yang namanya wali kelas, ketika saya kelas X SMA tersebut Dan saya semakin merasa bahwa wali kelas tersebut tidak suka melihat saya, saya rasa ini dikarenakan saya anggota OSIS 

Entah apa yang membuat wali kelas saya menjadi seperti sangat tidak suka dengan saya sehingga saat ini ketika saya ingin mengumpulkan tugas selalu dicela, setelah kejadian itu seperti tak pernah ada tugas saya yang di terima dengan berbagai alasan, kalau saya boleh curhat buat kalian yang mau dengar nasib saya ketika tidak diterima dan dihargai tugas saya, wali kelas saya ketika itu juga menjadi guru pelajaran Biologi, mari simak ini beberapa kisah pilu ketika tugas saya ditolak:

Catatan : yang saya masih sangat teringat ketika itu wali kelas saya tersebut memberikan tugas berupa catatan, Ciri-ciri Filum dalam dunia hewan dan peranananya, tepanya tugas tersebut diberikan ketika liburan TRY OUT kelas XII, dan di saat liburan itu pula bertepatan dengan persiapan untuk maulid, dan Wali Kelas tersebut sempat bertanya kepada saya kerena melihat saya begitu sibut, “sudah buat tugas ibu?” saya sempat bersyukur ditanya demikian karena dengan kesibukan saya saat itu membuat saya agak lupa dengan tugas- tugas ketika liburan, tetapi miris ketika saya sudah selesai mencatat semua tugas dan saya menggumpulkan, tugas saya tidak di terima

Tananaman :  ketika masuk materi seputar keanekaragaman hayati wali kelas saya menugaskan untuk semua siswa menanan tanaman antara kencur, kunyit, lenkuas, dan lain sebagainya, ketika saya mengetahui bahwa besok adalah batas terakhir mengumpulkan tanaman saya langsung meminta tolong orang tua saya untuk mengambil kencur yang memang sudah tetanam di halaman rumah saya untuk dimasukan ke pot dan di kumpul ke wali kelas, pada awalnya saya sepat tenang dan menganggap bahwa punya saya sudah di terima dan ternyata tidak sengampang itu. hari ke2 terakhir ujian wali kelas saya tersebut mengutus seketaris kelas untuk membacakan siapa2 yang belum menggumpulkan tananaman yang ditugakan, saya sempat kaget ketikan nama saya ikut disebut. 

Saya berkata pada sekretaris kelas “aku kan udah kumpul itu ? bilang mentar lah sama ibu itu” dan seketaris kelas saya tersebut menyampaikan kepada wali kelas dan alhamdulillah di terima, akan tetapi entah apa yang membuat wali kelas tersebut kembali membaca nama saya sebagai orang yang belum menggumpulkan tanaman *miris memang ketika saya menampakan tumbuhan saya wali kelas saya berkata “untuk apa bawa yang tidak sehat untuk saya”  seadainya saya mempunyai mental untuk membatah perkataan tersebut saya akan berkata “mau yang bagus beli sendiri” akan tetapi saya tetap sabar, dan tetap tenang, dan saya mencoba untuk mebawa tanaman lainnya.

Tepat pada hari ini ( ketika saya senang menulis artikel ini ) wali kelas tersebut kembali mengungkapkan bahwa yang saya bawa tidak di terima dengan rasa yang lumayan marah dihati saya mencoba tetap saba, saya kali ini mencoba yang mengeluarkan modal yaitu saya tampa pikir panjang langsung mengajak teman saya untuk keluar sekolah dengan membawa tanaman tersebut dan mebeli bungan tanaman yang bagus, dan ternyata nasib saya masih kurang beruntuk entah memang keberuntungan saya sama wali kelas itu memang tidak ada entahlah yang jelas ketika saya hendak mengumpulkan bunga tersebut dia mengatakan kurang lebih begini, “saya kalau orang begini sebelah matapun tidak sanggup liat” blesss dalam hati saya berkata "siapa suruh liatin saya"

Daur Ulang Limbah : untuk yang satu ini memang jujur karya saya tidak sebagus punya teman saya yang memmbuat macam-macam dari limbah, akan tetapi saya bisa dibilang orang yang tepat waktu mengupulkannya banyak teman saya yang telat mengumpulkan tungas ini, beberapa hari setelah hari H akan tetapi yang menjadi pertanyaannya mengapa wali kelas saya tersebut menerimanya, sedangnkan punya saya yang mengumpulkan tepat waktu malah dicaci maki alasnya punya saya tidak berseni, jadi pertanyaan saya sekarang adalah mengapa hanya dinilai seninya, apakah tidak ada nilai usaha dan kedisiplinan disini

Akhir semester ini (Semester II Tahun Ajaran 2012 - 2013) mungkin bisa dikatakan sebagai semester terburuk saya selama saya bersekolah dimulai dari tingkat MIN hingga SMA entah faktor apa yang membuat seperti ini, akan tetapi saya mengklaim ini adalah faktor wali kelas tersebut yang saya rasa tidak suka dengan saya yang menjadi OSIS, Seandainya guru di sekolah memberikaan kesempatan untuk saya memberi kritik dan saran kepada mereka untuk kedepan lebih baik maka saya akan mengatakan seperti yang telah saya tuliskan di atas, Mungkin hanya ini cerita dan sedikit kritikan untukmu guru | Wasalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Notebook
1. Artikel Ini Saya Tulis Ketika saya duduk di kelas X SMAN 8 Banda Aceh tepatnya pada Juni 2013
2. Jujur ini saya tujukan kepada wali kelas saya saat kelas X (Ibu Sari)
3. jujur saja Untuk Saat Ini saya tidak memiliki sedikitpun dendam kepada guru tersebut.
4. Kini saya telah mengerti hal yang menyebabkan guru tersebut bersikap demikian kepada saya, saya yakin hal tersebut di karenakan guru saya sayang kepada saya, dimana apabila saya sibuk dengan organisa maka saya akan ketinggal pelajaran dan nilai saya akan menurun yang artinya semua akan berimbas kepada masa depan saya, akhirnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada guru saya ketika SMA dulu, yang telah mendidik dan membimbing saya.


Artikel ini telah diperbaiki dalam segi penulisan, dan penambahan notebook pada 26 Maret 2016

4 komentar:

  1. Sangking semangat nya sampe salah ketik beliau jadi beliu :D
    Blogwallking

    BalasHapus
  2. pinter.....di tgg flw backny
    http://bustami.blogspot.com

    BalasHapus