Jumat, 07 April 2023

Terlena Kopi Susu Kekinian

Kopi dan susu adalah bukti dari keserasian yang alami, keduannya saling melengkapi menjadi satu kombinasi luar biasa, hingga pada akhirnya tidak sedikit orang terlena karena cita rasanya (Multazam, 2023)

Mungkin kutipan tersebut bukanlan kalimat pembuka terbaik, namun tetap saja akan dipilih mengingat akhir-akhir ini telah terjadi krisis inspirasi dalam diriku untuk bisa membuat sebuah artikel.

Judul yang sudah terpikirkan sejak hampir satu tahun yang lalu ini akhirnya aku realisasikan di tengah malam pada pertengahan Ramadhan 2023 dalam kondisi yang bisa dibilang sedikit sedih karena hal yang sebenarnya tidaklah penting.

Kutipan tersebut bukanlan bualan semata, setidaknya bagiku itu adalah hal yang jujur, tentang apa yang aku rasakan dari kopi dan susu, kombinasi dari keduannya buatku terlena bahkan sampai detik ini (saat artikel ini ditulis).

sumber gambar : pikiran-rakyat.com

Beberapa jam yang lalu tepatnya setelah shalat tarawih aku baru saja menikmati salah satu varian baru dari Kopi Kenangan, yaitu Toasted Coconut Latte. Tentu seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa latte adalah kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya.

Sebenarnya aku bukanlah orang yang tertarik untuk mencoba varian-varian baru saat membeli kopi, namun terkadang untuk menyesuaikan nilai minimal transaksi agar bisa mendapatkan promo aku memilih varian kopi dengan harga yang bisa menyesuaikan nilai minimal transaksi tersebut., termasuk saat membeli Toasted Coconut Latte tadi.

Perkenalan pertamaku dengan kopi kenangan bisa dikatakan termasuk telat dibandingkan dengan kedai kopi susu kekinian lainnya. Namun saat ini kopi kenangan telah menjadi salah satu list bagian atas dari konsumsi kopi ku.

 

Perkenalan Awal dengan Kopi Susu

Ingatan masa kecilku tetang kopi adalah coffemix ½ sachet yang diseduh dengan air panas sehingga menjadi kopi cair. Coffemix adalah salah satu brand kopi susu sachet yang memiliki cita rasa yang khas.

Mencicipi kopi di masa-masa SD-SMP adalah suatu yang special, tentu ini bukan bualan, bisa dikatakan special adalah karena waktu itu aku belum memiliki kebebasan untuk menikmati kopi dengan alasan bahwa kopi hanya untuk konsumsi orang dewasa, sedangkan anak-anak cukup kopi cair.

Berlanjut di masa SMA, masa-masa itu adalah masa dimana hamper setiap weekend aku dan dua teman lainnya nongkrong di warung kopi (WARKOP) Aceh, salah satu minuman yang cukup sering aku pesan adalah SANGER.

Kopi Sanger sendiri adalah minuman tradisional khas Aceh yang terbuat dari campuran susu, kopi, dan gula aren. Minuman ini memiliki rasa yang manis dan kental. Kopi Sanger kini  telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga dan melestarikan Sanger Aceh sebagai warisan budaya yang berharga bagi Indonesia.

 

Jogja dan Kopi Susu-nya.

Pada saat aku tinggal di Jogja tepatnya dimasa kuliah dan kerja aku juga cukup terlena dengan cita rasa kopi susu dari coffee shop yang ada disana. Aku lupa persis coffee shop yang aku datangi dan nongkrong disana untuk menikmati kopi susunya.

Ingatanku yang masih tersisa antara Jogja dan kopi susu nya adalah, kopi si eko yang merupakan kopi susu kekinian besutan Warunk Upnormal. Dengan cita rasa kopi yang nikmat dan harga yang relative murah membuat saya sempat cukup sering nongkrong di coffee shop tersebut untuk menikmati si Eko.

Akhinya langganan kopi susu ku berubah yang awalnya Warunk Upnormal berpindah ke kedai kopi kulo, alasan pada saat itu sederhana, aku mencari tempat yang lebih sempit, mengingat tujuan k uke coffee shop  selain menikmati kopi juga mengerjakan sesuatu sehingga aku berupaya untuk berada di tempat dan situasi yang nyaman.

Setelah cukup lama bertahan di kedai kopi kulo, akhirnya langananku berpindah ke Janji Jiwa, namu pada saat itu kondisinya aku juga sering berpindah-pindah coffeshop lain untuk tujuan yang sama, yaitu menikmati kopi dan mengerjakan sesuatu.

Jakarta dan Adiksi Kopi yang Semakin Menjadi

Ketika mulai pindah dari Jogaj ke Jakarta kebiasaan ngopiku tidak berubah, akum akin terlena dengan cita rasa kopi susu kekinian bahkan aku dapat mengklain semi-semi adiksi dengan cita rasa kopi.

Adiksi yang paling terasa adalah Ketika setiap jam istirahat kerja, ada saja dorongan untuk membeli kopi, padahal terkadang di pagi hari aku sudah ngopi atapun terkadang juga ngopi di malam hari.

Pilihan coffee shop di Jakarta tentu lebih banyak dibandingkan Aceh dan Jogja, namun aku tetap saja hanya sering ngopi di dua tempat, yaitu Janji Jiwa dan Kopi Kenagan, banyak alasan kenapa aku memulih kedua kopi susu tersebut, selain cita rasa yang benar-benar membuat terlena, harga kopi dari dua coffee shop tersebut masih relatif murah, belum lagi ditambah banyaknya promo yang kadang tersedia.

 

Alhamdulillah akhirnya tulisan pertama ku di tahun 2023 selesai dipublikasikan di blog ini, tulisan ini ditulis di tengah malam pada pertengahan bulan suci Ramadhan 1444 H / 2023 di Kamar Kos, Kemang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar