Minggu, 17 Juli 2022

Si Manusia Kenangan

 Kamu dan segala kenangan

Menyatu dalam waktu yang berjalan

…. dan seterusnya (Kamu & Kenangan -Maudy Ayunda)

 

Sepanjang jalan kenangan

Kita s'lalu bergandeng tangan

dan seterusnya (Sepanjang Jalan Kenangan – The Rain )

 

Dua potongan lirik lagu diatas merupakan beberapa lagu yang langsung terlintas dipikaranku saat akan menulis opini tentang kenangan. Tentu ada banyak lirik lagu lain yang menceritakan tentang kenagan ataupun menggambarkan tentang kenangan, baik itu secara eksplisit maupun implisit.

Tidak hanya pada lirik lagu, ada juga entitas lain seperti nama kedai kopi yang menyematkan kata kenangan (Kopi Kenangan) atapun sosial media, sebutlah facebook dan instagram yang memiliki fitur notifikasi kenangan berupa unggahan yang pernah kita lakukan pada tanggal dan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

 

sumber : pixabay.com

Kenangan adalah Anugrah

Kenangan mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu anugerah dari Allah SWT yang paling indah. Bagaimana tidak, cukup dengan mengingat ataupun juga bisa terlintas tanpa perlu diingat-ingat secara seketika kenangan-kenangan akan tergambarkan dengan jelas dipikiran kita.

Berbahagia dan bersyukurlah ketika kita masih diberikan anugrah untuk mengingat dan merasakan kenangan-kenangan yang lalu, karena kadang kenangan tersebut juga bisa hilang dengan berbagai macam faktor salah satunya seperti faktor usia dan kesehatan.

Mungkin keterbatasan tersebutlah yang membuat media-media seperti foto, video, rekaman audio dan lain sebagainya ada. Media tersebut bisa menjadi jembatan bagi kita untuk kembali mengenang masa-masa yang pernah kita lewati dan rasakan, media tersebut akan menjadi pemantik untuk kita kembali merasakan apa yang pernah kita rasakan pada momen-momen seperti yang ada pada media tersebut.

Jembatan lain untuk kembali ke kenangan yang pernah kita lalui juga bisa berupa tulisan, tidak jarang orang bercerita di buku catatan harian, blog ataupun sosial media, apa saja yang dirasakan pada momen-momen tertentu. Ketika tulisan yang pernah ditulis tersebut dibaca kembaki di masa depan, secara langsung kenangan akan momen terseubut akan kembali dikenang.

Jembatan untuk kembali kepada kenangan yang disebutkan diatas pada dasarnya lagi-lagi kembali kepada anugrah lima panca indra yang kita miliki. Bayangkan sebagus apapun foto, video, autdio dan tulisan yang kita miliki tidak akan ada gunannya ketika kita tidak memiliki kemampuan melihat dan mendengar, sehingga pada dasarnya kenangan juga bisa berasal dari lima panca indra yang kita miliki.

Paling umum adalah kenangan bica muncul seketika kita melihat sesuatu yang pernah kita alami seperti pada foto, video ataupun sesuatu seperti tempat dan barang tertentu. Tidak jauh berbeda dengan ketika mendengarkan sesuatu apakah itu musik ataupun suara dan perkataan tertentu kita akan mengingat momen yang pernah kita alami sebelumnya.

Penciuman juga sama, aku sendiri merasakan hal ini, kadang ketika mencium aroma terntu ataupun bau parfum tertentu kita akan mengingat suatu momen ataupun seseorang, itulah kenangan yang muncul dari indra pencium.

Sedangkan kenangan yang muncul dari merasakan bisa digambarkan seperti ketika makan sesuatu kita akan ingat akan sesuatu, namun jujur aku masih jarang bisa mendapatkan kenangan dari rasa, sama halnya dengan berbicara aku juga jarang mengingat kenangan tertentu dengan berbicara, contohnya mungkin ketika membahas suatu topik secara seketika kita akan ingat kenangan tertentu.

Studi Tentang Kenangan

Tentunya kenangan yang selalu ingin kita ingat dan rasakan adalah kenangan baik, ini sesuai dengan studi yang pernah di lakukan di tahun 1930-an disebutkan bahwa 60 persen pengalaman buruk seseorang akan cenderung dilupakan, sedangkan untuk kenangan baik yang dinyatakan hilang hanya 42 persen, kondisi ini disebut sebagai Fading Effect Bias (FAB).

FAB adalah fenomena psikologis di mana ingatan yang terkait dengan emosi negatif cenderung lebih cepat dilupakan daripada yang terkait dengan emosi positif, ini bisa digambarkan dengan kondisi di mana orang akan cenderung mengingat serunya liburan, namun cenderung melupakan penerbangan yang panjang dan capeknya selama perjalanan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Timothy Ritchie dari University of Limerick, Irlandia menambahkan bahwa Fading Effect Bias (FAB) terjadi pada setiap orang, tak peduli apapun latar belakang dan kulturnya.

Latar Belakang Artikel ini

Judul artikel ini muncul saat aku sedang melakukan packing­ barang-barang ku selama di Jogja, printilan barang-barang ku cukup banyak, alasannya adalah karena aku sering kali menyimpan barang-barang kecil yang menurutku memiliki nilai kenangan.

Saat temenku mengatakan barangku cukup banyak, aku menjelasakan bahwa aku menyimpan barang yang menurutku memiliki nilai kenangan, dan dia mengatakan bahwa dia cenderung membuang printilan barang yang sudah tidak berfungsi atau tidak bisa dingunakan lagi.

Seketika aku mendapatkan inspirasi artikel untuk ditulis tentang apa yang aku makna kenangan dan caraku menjaga kenangan, yaitu seperti dengan menyimpan barang-barang yang memilki nilai kenangan salah satunya.


Mulai ditulis pada Sabtu, 16 Juli 2022 dan di selesaikan satu hari setelah itu yaitu pada Minggu, 17 Juli 2022 di Janji Jiwa x (Kemang, Jakarta Selatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar