11/11
tahun ini (2020) tak hanya menjadi momen bahagia buat banyak orang karena HARBOLNAS
(hari belanja nasional) lebih dari bahagia dapat free ongkir HARBOLNAS, tanggal
tersebut menjadi momen penting yang layak masuk dalam catatan sejarah
kehidupanku karena menjadi akhir cerita dari masa kuliahku selama empat tahun
lebih beberapa bulan.
Alhamdulillah pada Rabu, 11 November 2020 aku telah menyelesaikan ujian/sidang Tugas Akhir (TA) dan dinyatakan lulus dengan sedikit perbaikan. Artikel ini aku tulis setelah menyelesaikan perbaikan tersebut dan juga setelah mengurus hampir semua administrasi kelulusan ke pihak program studi, fakultas dan universitas.
Awal
Dari Semua
Semua
berawal karena aku menjadi mahasiswa Informatika UII, sama halnya dengan
program studi lain di UII maupun di universitas lainnya, tugas akhir (atau ada yang menyebut skripsi)
adalah kewajiaban bagi mahasiswa tingkat akhir untuk bisa menyelesaikan studi
jenjang sarjana. Informatika UII pun begitu, mahasiswa wajib membuat dan
menyelesaikan TA agar dapat memperoleh gelar sarjana komputer (S.Kom) dari
Informatika UII.
Kurikulum
angkatanku berbeda dengan angkatan sebelumnya, salah satu perbedaannya terletak
pada proses pembuatan TA. Kurikulum angkatanku
memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilik salah satu dari lima
skema penjaluran yaitu Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Perintisan Bisnis,
Magang atau Kuliah Luar Negeri. Setiap skema penjaluran memiliki tahapan yang
beda-beda, namun output-nya tetap berupa laporan tugas akhir dari apa
yang sebelumnya dikerjakan.
Sejak
akhir semester 6 (enam) aku mulai melakukan diskusi dengan diri sendiri terkait
penjaluran apa yang akan aku pilih, akhirnya keputusanku adalah memilih jalur jalur
perintisan bisnis setelah melalui beberapa pertimbangan, namun alasan utamanya
sangat sederhana, yaitu karena penjaluran ini memiliki jadwal kuliah paling
sedikit dibandingkan penjaluran lain.
Sebenarnya
pada awal-awal semester, aku sempat tertarik dan berencana mengambil penjaluran
magang, alasannya karena aku ingin merasakan kerja langsung di industri IT,
apalagi jika bisa ditarik untuk menjadi karyawan tetap disana, itu adalah
rencana yang pernah aku pikirkan. Rencana ini bertahan sampai sebelum aku memutuskan
memilih jalur perintisan bisnis.
Pada
awal semester 6 (enam) aku mulai menjadi students staf (beda dengan
magang) di Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, disini salah satu
aktivitasku adalah mengembangkan sistem informasi layanan konseling, disini aku
menyadari bahwa sebenarnya DPK sendiri memliki banyak kebutuhan terhadap
sistem, dan aku berniat untuk magang disini.
Namun setelah berkonsultasi dengan dosen, dikatakan bahwa magang hanya diperbolehkan di industri IT, setelah diskusi terbesbut aku sempat berfikir untuk magang di Badan Sistem Informasi (BSI) UII dengan tetap mengerjakan projek IT Kemahasiswaan UII, ternyata rencana tersebut tidak memungkinkan. Sampai padaakhirnya aku memutuskan untuk mengambil jalur perintisan bisnis.
Jalur
Perintisan Bisnis
Secara
sederhana tugas akhir penjaluran perintisan bisnis adalah membuat sebuah konsep
sebuah perusahan rintisan (startup) berbasis teknologi yang dilakukan
oleh 2-3 orang, karena penjaluran ini sifatnya kelompok, tugas pertama yang aku
lakukan ketika memutuskan untuk penjaluran ini adalah membuat kelompok dengan
mengajak 2 teman.
Teman
pertama yang aku ajak adalah Yordan, kebetulan di semester 7 (tujuh) aku
memiliki mata kuliah yang bareng dengan yordan dan dia mengiyakan untuk
bergabug dengan kelompok ku. Teman kelompokku berikutnya adalah Adit dia adalah
teman semseter 1 (satu) yang juga berminat untuk bergabung dengan kelompokku.
Setelah
kelompok terbentuk dan administrasi pendaftaran penjaluran selesai, kami mulai
rutin berdiskusi untuk memutuskan ide startup yang akan kami kembangakan
sebagai tugas akhir, setelah berdiskusi beberapa kali akhirnya diputkan untuk
memilih startup reservasi dan booking coworking sapce dengan nama
Placeplus.
Awalnya
untuk tugas akhir, aku berencana untuk mengambil judul Perancangan User
Interface dan User Experience pada Placeplus menggunakan pendekatan
User Centered Design, namun karena ada satu dan lain hal akhirnya aku mengganti
judul menjadi Implementasi Startup Placeplus Menggunakan Web
Framework Codeigniter.
Sesuai dengan penjaluran dan judul yang aku pilih, Tugas Akhir kelompok ku adalah membuat konsep startup berbasis digital, sedangkan aku spesifik ke Implementasi sistem ke website sehingga isi dari laporan dari tugas akhirny ku adalah kebanyakan cerita tentang apa yang aku lakukan dalam proses pengembangan startup Placeplus dan gambaran sitem yang dihasilkan.
Sidang
Tugas Akhir
Setelah
menyelesaikan seluruh sistem website, membuat laporan dan mendapatkan
persetujuan dosen pembimbing akhirnya aku mendaftarkan diri untuk mengikuti sidang
Tugas Akhir. Pendaftaran aku lakukan sekitar 1 minggu lebih sebelum hari H
sidan Tugas Akhir, namun jadwal sidang baru muncul H-1 sidang, hal ini lumayan
menegangkan.
Walaupun
aku yakin bisa menjawab semua pertanyaan penguji, karena aku menyelesaikan TA
secara mandiri, tetap saja saat presentasi dan menjawab beberapa pertanyaan aku
sedikit gugup, padahal H-1 sidang temanku yang telah sidang priode sebelumnya
mengatakan bahwa yang paling penting saat sidang adalah jangan gugup dan yakin
saat menjawab.
Saat
ketua dewan penguji mengatakan aku lulus dengan sedikit perbaikan rasanya
begitu bahagia, rasanya sesaat beban-beban tanggung jawab Tugas Akhir yang lebih
dari satu tahun menghantuiku hilang secara tiba-tiba.
Banyak hal yang aku syukuri dari seluruh proses Tugas Akhir ini, mulai dari mendapatkan pembimbing dan penguji yang relatif enak, sidang pendadaran secara online, dan dorongan juga dukungan penuh dari keluarga, teman dan orang2 terdekat. Semua adalah nikmat yang harus aku syukuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar