Sejak
pertama kali mendengarkan berita tentang virus corona yang terjadi di kota
Wuhan, Cina pada Desember 2019, Saya sama sekali tidak peduli dan rasanya
seperti tidak ingin tahu tentang virus ini sehingga tidak pernah mengikuti
berita secara lengkap, kerena saya yakin corona tidak akan berlangsung lama
apalagi sampai ke Indonesia, bahkan saya sempat menganggap berita corona
diangkat hanya karena media sedang kekurang berita.
Ketidaktahuan
dan ketidakingintahuan saya sama sekali tentang virus corona pada akhirnya
menjadi boomerang, saat berita virus corona masuk ke Indonesia dan menjadi
pandemi saya sempat panik, sampai memikirkan hal-hal yang belum tentu bahkan
tidak mungkin terjadi seperti virus ini akan terus menyebar dan membuat semua
orang di dunia meninggal. Saat mulai mengikuti banyak berita dan informasi
akhirnya saya mulai tenang, dan panik perlahan menghilang.
Apapun Berita dan Informasinya, Ikuti
Saja!
Sudah
seharusnya sejak awal saya peduli dengan berbagai berita dan informasi, setiap
berita memiliki nilai dan manfaat, ikuti saja apapun beritanya, jika sejak awal
saya mengikuti berita corona tentu saya tidak akan panik. Namun juga jangan
sampai terjebak HOAX, pastikan berita bersumber dari media yang valid yang
terverifikasi Dewan Pers.
Saya
baru peduli dengan berita dan informasi virus corona ketika Presiden Joko
Widodo mengumumkan kasus positif pertama virus corona di Indoenesia. Sejak saat
itu saya mulai mencari tahu berbagai berita dan informasi tentang virus corona,
salah satunya adalah terkait manfaat mencuci tangan.
Menjaga Kebersihan dan Cuci Tangan.
Juru bicara pemerintah untuk
penanganan COVID-19, Achmad Yurianto hampir setiap konferensi pers tidak pernah
bosan mengingatkan masyrakat untuk menjaga kebersihan, dan rutin mencuci tangan
dengan sabun. Hal ini merupakan pelajaran berharga dibalik pandemi COVID-19,
kini saya pribadi dan banyak orang telah rutin mencuci tangan dengan sabun,
bahkan diberbagai tempat telah tersedia tempat mencuci tangan.
Jika
tidak menemukan tempat mencuci tangan juga bisa digantikan dengan hand sanitizer. Hal tersebut langsung
direspon oleh kampus saya dengan menyediakan hand sanitizer hampir disetiap sudut kampus, ini dilakukan sebelum
adanya keputusan terkait pembelajaran daring yang dimulai pada dua minggu setelah
kasus positif pertama di Indonesia atau 16 Maret 2020.
Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Sejak
dimulainya pembelajaran daring, mahasiswa dan dosen dipaksa untuk memanfaatkan
teknologi informasi sebagai media penganti pembelajaran tatap muka yang dilakukakan
oleh setiap kampus. Teknologi tentu bukan hal baru, namun belum semua orang
mampu memanfaatkan sebagai penganti aktifitas rutin, dan di masa pandemi
COVID-19 semua dipaksakan untuk memanfaatkan teknologi termasuk beberapa kantor
yang memberlakukan kerja dari rumah yang harus ikut memanfaatkan teknologi, hal
ini mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial untuk
mencega penyebaran virus corona.
Lebih dekat dengan keluarga
Tanpa
disadari pandemi COVID-19 membuat antar anggota keluarga lebih dekat, orang tua
yang dulu sibuk kerja dan anak yang sibuk sekolah atau kuliah kini mereka semua
24 jam berada di rumah. Mereka melakukan aktifitas masing-masing di satu atap
yang sama, pastinya kini mereka memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk
saling bercerita.
Hal
tersebut merupkan pelajaran berharga yang mungkin lupa kita syukuri dibalik
pandemi COVID-19, pasti kita pernah mendengar segala sesuatu akan ada
hikmahnya, tentunya termasuk pandemi COVID-19 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar