Senin, 04 Mei 2020

Pelajaran Berharga dari Pandemi COVID-19

Sejak pertama kali mendengarkan berita tentang virus corona yang terjadi di kota Wuhan, Cina pada Desember 2019, Saya sama sekali tidak peduli dan rasanya seperti tidak ingin tahu tentang virus ini sehingga tidak pernah mengikuti berita secara lengkap, kerena saya yakin corona tidak akan berlangsung lama apalagi sampai ke Indonesia, bahkan saya sempat menganggap berita corona diangkat hanya karena media sedang kekurang berita.

Ketidaktahuan dan ketidakingintahuan saya sama sekali tentang virus corona pada akhirnya menjadi boomerang, saat berita virus corona masuk ke Indonesia dan menjadi pandemi saya sempat panik, sampai memikirkan hal-hal yang belum tentu bahkan tidak mungkin terjadi seperti virus ini akan terus menyebar dan membuat semua orang di dunia meninggal. Saat mulai mengikuti banyak berita dan informasi akhirnya saya mulai tenang, dan panik perlahan menghilang.

sumber : Shutterstock.com
Apapun Berita dan Informasinya, Ikuti Saja!
Sudah seharusnya sejak awal saya peduli dengan berbagai berita dan informasi, setiap berita memiliki nilai dan manfaat, ikuti saja apapun beritanya, jika sejak awal saya mengikuti berita corona tentu saya tidak akan panik. Namun juga jangan sampai terjebak HOAX, pastikan berita bersumber dari media yang valid yang terverifikasi Dewan Pers.
Saya baru peduli dengan berita dan informasi virus corona ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif pertama virus corona di Indoenesia. Sejak saat itu saya mulai mencari tahu berbagai berita dan informasi tentang virus corona, salah satunya adalah terkait manfaat mencuci tangan.

Menjaga Kebersihan dan Cuci Tangan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto hampir setiap konferensi pers tidak pernah bosan mengingatkan masyrakat untuk menjaga kebersihan, dan rutin mencuci tangan dengan sabun. Hal ini merupakan pelajaran berharga dibalik pandemi COVID-19, kini saya pribadi dan banyak orang telah rutin mencuci tangan dengan sabun, bahkan diberbagai tempat telah tersedia tempat mencuci tangan.
Jika tidak menemukan tempat mencuci tangan juga bisa digantikan dengan hand sanitizer. Hal tersebut langsung direspon oleh kampus saya dengan menyediakan hand sanitizer hampir disetiap sudut kampus, ini dilakukan sebelum adanya keputusan terkait pembelajaran daring yang dimulai pada dua minggu setelah kasus positif pertama di Indonesia atau 16 Maret 2020.

Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Sejak dimulainya pembelajaran daring, mahasiswa dan dosen dipaksa untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai media penganti pembelajaran tatap muka yang dilakukakan oleh setiap kampus. Teknologi tentu bukan hal baru, namun belum semua orang mampu memanfaatkan sebagai penganti aktifitas rutin, dan di masa pandemi COVID-19 semua dipaksakan untuk memanfaatkan teknologi termasuk beberapa kantor yang memberlakukan kerja dari rumah yang harus ikut memanfaatkan teknologi, hal ini mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial untuk mencega penyebaran virus corona.

Lebih dekat dengan keluarga
Tanpa disadari pandemi COVID-19 membuat antar anggota keluarga lebih dekat, orang tua yang dulu sibuk kerja dan anak yang sibuk sekolah atau kuliah kini mereka semua 24 jam berada di rumah. Mereka melakukan aktifitas masing-masing di satu atap yang sama, pastinya kini mereka memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk saling bercerita.
Hal tersebut merupkan pelajaran berharga yang mungkin lupa kita syukuri dibalik pandemi COVID-19, pasti kita pernah mendengar segala sesuatu akan ada hikmahnya, tentunya termasuk pandemi COVID-19 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar