Istilah Ball Bearing mungkin tidak asing bagi anda pecinta otomotif.
Dikutip dari laman indoparts.id, bearing merupakan sejenis bantalan yang
bertugas untuk menyangga mesin atau komponen yang bergerak agar gesekannya
berkurang. Bearing jenis ini banyak digunakan pada mesin sepeda motor. Cara
kerjanya ialah dengan menekan masing-masing antar komponen agar tetap berputar
pada sumbu porosnya. Biasanya, bearing ini dipasang pada komponen yang bergerak
atau berputar, seperti pada ass roda.
sumber : zoro.co.uk
Selama ini kita tahu bahwa ball bearing difungsikan pada peralatan
otomotif. Baik itu sebagai sistem kerja mesin, alternator, kipas pendingin,
sistemputar roda kendaraan, hingga berperan sebagai kompressor air conditioner (AC) pada mobil. Namun
siapa sangka jika anda dapat mengaplikasikannya pada alat-alat rumah tangga.
Tak hanya itu, ternyata bearing ini dapat berperan sebagai radial load (beban putar) atau thrust
load (beban tekan dari samping).
Karena alasan serbaguna itulah bearing jenis ini diincar oleh semua orang.
Terlebih kinerjanya tetap efektif meskipun pola kerjanya sederhana.
Ketika kita sudah paham mengenai
keunggulan ball bearing, tak lengkap
rasanya jika kurang tahu mengenai kode bearing. Kode ini bermanfaat untuk
mengenal spesifikasi, jenis, dan ukuran bearing yang ingin dibeli atau dipakai.
Alhasil kita perlu bingung untuk mencari karakter dan kegunaan yang tepat dari
bearing tersebut ketika ingin menggantinya. Hal ini karena tipe bearing yang
beragam dengan bentuk hampir serupa. Kita tidak mungkin mencoba satu per satu
tipe bearing yang cocok dengan mesin kendaraan/peralatan dapur. Berikut
merupakan penjelasan mengenai kode bearing.
Contoh kode bearing ialah SS-8200-ZZC3-NR.
Digit SS menunjukkan bahan pembuatan bearing, apakah terbuat dari bahan stainless stell (SS) atau Flanged (F). Adapun
digit angka 8 menunjukkan jensi bearing. Jika diartikan, bearing ini berjenis felt seal. Selanjutnya ialah digit angka
2 menunjukkan seri bearingnya. Secara keseluruhan ada 7 seri bearing yang
menyatakan adanya hubungan antara ketebalan, diameter luar, dan ukuran bore.
Dua digit selanjutnya yaitu angka 03 menyatakan diameter bearing. Kode 00
menyatakan diameter terkecil dari semua jenis bearing, yaitu 10 mm. Kode ZZ
menyatakan bahan penutup bearing sedangkan C3 memiliki arti radial clearance. Adapun kode terakhir
yaitu NR menyatakan extra markings.
Berbicara mengenai radial clearance maka anda dapat
mengaitkan dengan pemuaian. Hal ini karena radial
clearance akan menunjukkan besaran gap antar dudukan bearing. Adanya gap
ini akan membuat bearing tetap berjalan dan tidak mati meskipun mengalami
pemuaian. Oleh karena itu, tak jarang produsen menyarankan untuk memilih
bearing berkode C3-C5 bagi pelanggan yang ingin memasangnya pada mesin
bertekanan tinggi atau bertemperatur panas. Tujuannya ialah agar bearing tidak
mengalami kemacetan akibat pemuaian. Ingatlah! bersumber dari sepeda.me,
bearing tanpa kode C memiliki arti bahwa bearing tersebut mempunyai internal radial clearance standard.
Anda pasti bertanya-tanya kenapa harus
menggunakan produk ini? Ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan
anda. Pertama, ball jenis ini menggunakan material yang cocok dengan standard
genuine. Sehingga anda tidak perlu cemas apakah ini produk bajakan yang mudah
rusak atau tidak. Selain itu, bearing jenis ini juga dilengkapi dengan proses heat treatment dalam rangkaian
pembuatannya sehingga kualitas kekerasannya terjamin dan dipastikan akan tahan
lama. Bagaimana dengan kepresisian bulatan yang dibuat? Anda tidak perlu takut
sebab selalu diupayakan akurat agar perputaran bearing ringan sehingga output suaran mesinya lebih halus dan
bagus. Jadi tunggu apalagi untuk membeli ball
bearing? logam-makmur.com menunggu kunjungan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar