Kuliah di Universitas Islam Indonesia
(Selanjutnya disebut UII) yang notabene swasta memang bukanlah impianku sejak
awal, kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan hal yang sempat aku impikan
dulu saat duduk di bangku SMA, tentu ini sama seperti para siswa SMA lainnya.
Ditakdirkan untuk berkuliah di UII, yang
terletak di Yogyakarta setidaknya bisa memulihkan sedikit kekecewaanku akibat
belum diterima di PTN, karena bisa berkuliah di luar Aceh juga merupakan
cita-cita besarku sejak dulu dan kini hal tersebut terwujud dengan bisa menjadi
mahasiswa di UII Yogyakarta.
Bisa berkuliah di UII tepatntya di
jurusan Teknik Informatika memang tidak sepenuhnya aku sesali, bahkan kini aku mulai
bisa bersyukur karena bisa kulaih di UII. Kini aku yakin bahwa akan ada hikmah dan
rencana yang lebih Indah dibalik jalan Allah menakdirkan aku untuk kuliah di
Teknik Informatika UII.
Menjadi mahasiswa Teknik Informatika
UII sejak tahun 2016 membuatku setidaknya sudah sedikit banyak mengetahui dan
memahami tentang seluk beluk jurusan kuliahku ini. Telah menyelesaikan masa
kuliah selama 5 semester (saat artikel ini ditulis) aku rasa sudah cukup untuk berani
mencoba membuat ulasan lengkap tentang jurusan Teknik Informatika UII.
Harapannya dengan artikel ini
teman-teman pembaca SMA yang masih bimbang untuk memutuskan harus melanjutkan
kuliah dimana diantara banyaknya pilihan, bisa mejadi alternatif rujukan yang
bisa ikut dipertimbangkan. Karena tentunya artikel ini aku tulis murni atas
keinginanku sendiri bukan karena diminta oleh jurusan untuk mempromosikan Jurusan
atau sebagainya, sehingga aku akan mencoba mengulas seobjektif mungkin dari
sudut pandangku sebagai mahasiswa.
Jauh
dari Kota
Hal utama yang harus kamu ketahui
adalah, Jurusan Teknik Informatika UII berada dibawa Fakultas Teknologi
Industri (FTI) UII. Gedung FTI berada di Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang
km.14,5 Sleman, mungkin ini bisa menjadi pertimbangan pertama kamu. Perlu
diketahui bahwa Jakal km.14,5 (Sebutan keren dari Jl.Kaliurang) relatif jauh
dari pusat kota, aku pribadi merasakan hal tersebut.
Jarak kampus terpadu UII ke pusat kota
mungkin kurang lebih sekitar 15 – 17 Km. Hal Ini sebenarnya memiliki dampak
positif yaitu para mahasiswa bisa lebih fokus hanya belajar-belajar dan
belajar, tanpa terganggu oleh hiburan dan situasi pusat kota. Namun sayangnya
hal ini memiliki dampak negatif yang cukup signifikan menurutku, yaitu
mahasiswa kurung interaksi dan kolaborasi dengan kampus lainnya yang berada di
sekitaran pusat kota jogja.
Solusi untuk maslaah jarak ini adalah
kamu bisa memilih untuk tinggal di kos yang berada di tengah-tengah seperti di
sekitaran jakal km 6 – km 9 sehingga terlalu jauh untuk ke kota dan begitu juga
sebaliknya tidak terlalu jauh untuk ke kampus. Sedangkan masalah Interaksi dan
kolaborasi dengan mahasiswa diluar UII mungkin bisa diakali dengan banyak
mengikuti organisasi diluar kampus.
Ada
Sejak 1994
Teknik Informatika UII bisa dibilang
sebagai salah satu jurusan Teknik Informatika dan sejenisnya yang tertua di
Indonesia. Teknik Informatika UII berdiri sejak tahun 1994, tahun dimana aku
sendiri belum lahir, UII telah memiliki jurusan Teknik Informatika tempat
dimana aku kuliah kini. Saat aku mencoba menulusuri sejarah jurusan Teknik
Informatika UII di Internet hasilnya nihil, sehingga aku tidak bisa menjelaskan
secara detail tentang sejarah Teknik Informatika UII.
Usia jurusan Teknik Informatika UII
yang relatif cukup tua menjadi salah satu faktor yang awalnya membuatku sedikit
berbangga bisa berkuliah disini. Alasan aku mengatakan bahwa ini usia yang relatif
tua padahal hanya baru sekitar 25 tahunan (Saat artikel ini diterbitkan) adalah,
untuk sebuah jurusan yang mempelajari Ilmu yang berkaitan dengan komputer yang
notabene ITB sendiri sebagai kampus dengan jurusan teknik Informatika tertua di
Indonesia baru memiliki jurusan ini di tahun 1982 atau sekitar 12 tahun sebelum
Teknik Informatika UII.
Awalnya aku mengira usia yang relatif tua
akan ikut mengimbangi kualitas Jurusan Teknik Informatika UII ini, namun perkiraan
tersebut sedikit meleset, usia yang relatif tua tidak sepenuhnya membuat Teknik
Informatika UII memiliki kualitas sesuai dengan harapanku, ini bisa dibilang
prespektifku pribadi, sehingga mungkin aku bisa saja salah ataupun berbeda
dengan prespektif mahasiswa lain, aku hanya mengungkapkan apa yang aku rasakan
selama belajar di jurusan ini.
Alasan aku mengatakan bahwa kualitas jurusan
Teknik Informatika UII tidak sesuai dengan harapanku karena tidak sebanding
dengan usianya yang relatif tua adalah, mulai dari pola belajar di jurusan ini
yang menurutku terlalu monoton, hampir sebagian besar dosen mengajar dengan
hanya mengandalkan informasi yang tertera di power poin, tanpa ada wawasan baru
yang disampaikan, cerita atau analogi yang relevan dengan materi yang sedang
disampaikan sehingga mampu membuat mahasiswa lebih mudah paham dengan materi.
Mungkin alasan diatas terlihat bahwa
aku tertlalu menyalahkan dosen dengan ketidakmampuan aku dalam memahami materi
kuliah, namun hal tersebut aku sampaikan sekali lagi sesuai dengan apa yang aku
rasakan. Selain alasan tersebut, alasan lainnya yang membuatku merasa bahwa
kualitas Jurusan Teknik Informatika UII tidak sesuai harapan adalah lingkungan
mahasiswa yang kurang kritis dan minim inovasi dalam berbagai hal.
Jika berbicara mahasiswa maka aku
termasuk di dalam bahagian sana, jadi disini aku ikut membicarakan diriku
sendiri. Aku merasakan bahwa atmosfer kehidupan kampus di Jurusan Teknik
Informatika UII kurang menarik, para mahasiswanya (tentu tidak semua) sangat
minim inovasi, yang membuatku menyimpulkan hal ini adalah dari pengalaman
pertamaku dan terakhirku mengikuti kepanitian di Jurusan, itupun aku memutuskan
untuk memundurkan diri, karena prinsip kepanitianya yang hanya mengikuti
rangkain acara dan pola kerja tahun sebelumnya tanpa ada inovasi.
Sedangkan untuk bagian kurang kritis,
aku melihat bahwa sebagian besar mahasiswa Teknik Informatika UII dituntun
untuk selalu menerima aturan yang dibuat oleh jurusan atau apapun itu yang
sudah ada dari pihak jurusan. Disini aku bukan mengharapkan untuk semua hal
tanpa alasan yang jelas dikritik, namun yang jelas ketika ada hal yang tidak
jelas dan tidak sesuai maka mahasiswa harus berani untuk bersuara.
Sudah Akreditasi A.
Sudah Akreditasi A.
Salah satu hal yang tentu menjadi
pertimbangan ketika memilih jurusan kuliah adalah akreditasi universitas,
fakultas bahkan jurusan. Untuk hal tersebut jurusan Teknik Informatika UII
tidak perlu dipersoalkan lagi, karena tidak memiliki masalah sama sekali. Saat
ini jurusan Teknik Informatika memiliki akreditasi A, begitu juga Fakultas
Teknologi Industri memiliki akreditasi A, dan Universitas Islam Indonesia juga
memiliki akreditasi A.
Akreditasi A yang dapatkan oleh jurusan
Teknik Informatika UII sejak tahun 2015 lalu akan berakhir hingga tahun ini
yaitu tahun 2019. Tapi Insya Allah aku berkeyakinan dan mohon bantu doanya,
untuk selanjutnya jurusan Teknik Informatika UII akan kembali mempertahankan
akreditasi A.
Tinggal permasalahannya mengiringi
kualitas jurusan yang haru sesuai dengan akreditasi. Jangan sampai membuat
mahasiswa baru yang menjadi bahagian baru dari jurusan teknik Informatika UII
kecewa karena kualitas sesuai dengan yang dibayangkan di awal saat mengetahui
jurusan memilki akreditasi A.
Kurikulum
baru sejak 2016
Sebelumnya aku sempat mengatakan bahwa
sebagian mahasiswa Teknik Informatika UII minim inovasi, namun hal ini
berbanding terbalik dengan tim akademik jurusan Teknik Informatika UII. Mungkin
karena terlalu banyak inovasi tim akademik jurusan memutuskan untuk mengubah
kurikulum sebelumnya dengan kurikulum baru sejak tahun 2016.
Angkatanku merupakan angkatan pertama
yang merasakan sensasi belajar dengan kurikulum baru hasil inovasi tim akademik
jurusan. Selain merasakan sensasi untuk belajar menggunakan kurikulum baru,
bisa dibilang angkatanku juga menjadi kelinci percobaan dengan hasil inovasi
tim akademik jurusan.
Secara garis besar, yang aku pahami
kurikulum 2016 ini lebih ke menyederhanakan jumlah mata kuliah dengan menngabungkan
beberapa mata kulaih menjadi satu mata kuliah, sehingga jumlah mata kuliah
untuk kurikulum 2016 ini relatif sedikit. Namun mata kuliah yang sedikit
dingantikan dengan jumlah SKS per-mata kuliah yang lebih diperbanyak. Sehingga angkatanku
sudah tidak asing dengan mata kuliah yang 6 SKS atau 4 SKS, karena memang
setiap semester kami wajib mencicipi mata kuliah dengan jumlah SKS tersebut.
Dampak negatif dari pola memperbanyak jumlah
SKS pada mata kuliah adalah di sisi Index Prestasi (IP) yang bisa sangat mudah
terpengaruh, dan tentu ini akan sangat mudah berdampak pada Index Prestasi
Kumulatif (IPK) mahasiswa, jika IP jelek, maka IPK akan sangat mudah berubah
begitu juga sebaliknya, akan berubah secara drastis.
Sedangkan sisi positifnya adalah, hasil
inovasi kurikulum 2016 ini membuat mahasiswa lebih banyak praktik dan dibiasakan
bekerja sama di dalam kelompok ketimbang secara individualis, hasil dari
pengelompokan dan pratik langsung adalah diadakanya tugas besar (projek)
disetiap semester, dan pada akhir semester hasil dari tugas besar tersebut di
pamerkan di pameran yang diselengarakan oleh jurusan Teknik Informatika UII.
Begitulah lebih kurang jurusan Teknik
Informatika UII menurutku. Tidak semua yang aku ulas itu benar dan sama dengan
mahasiswa lainnya, karena ada beberapa sesuai prespektif pribadi. Namun seperti
yang aku jelaskan sebelumnya, bahwa disini aku mencoba memaparkan seobjektif
mungkin, tanpa menaik-naikan atau menjatuhkan. Harapanya tentu bisa bermanfaat
bagi calon mahasiswa yang mencari Informasi tentang Teknik Informatika UII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar