Rabu, 16 Januari 2019

Ulasan Lengkap Tentang Jurusan Teknik Informatika UII

Kuliah di Universitas Islam Indonesia (Selanjutnya disebut UII) yang notabene swasta memang bukanlah impianku sejak awal, kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) merupakan hal yang sempat aku impikan dulu saat duduk di bangku SMA, tentu ini sama seperti para siswa SMA lainnya. 

Ditakdirkan untuk berkuliah di UII, yang terletak di Yogyakarta setidaknya bisa memulihkan sedikit kekecewaanku akibat belum diterima di PTN, karena bisa berkuliah di luar Aceh juga merupakan cita-cita besarku sejak dulu dan kini hal tersebut terwujud dengan bisa menjadi mahasiswa di UII Yogyakarta. 

Bisa berkuliah di UII tepatntya di jurusan Teknik Informatika memang tidak sepenuhnya aku sesali, bahkan kini aku mulai bisa bersyukur karena bisa kulaih di UII. Kini aku yakin bahwa akan ada hikmah dan rencana yang lebih Indah dibalik jalan Allah menakdirkan aku untuk kuliah di Teknik Informatika UII.

Menjadi mahasiswa Teknik Informatika UII sejak tahun 2016 membuatku setidaknya sudah sedikit banyak mengetahui dan memahami tentang seluk beluk jurusan kuliahku ini. Telah menyelesaikan masa kuliah selama 5 semester (saat artikel ini ditulis) aku rasa sudah cukup untuk berani mencoba membuat ulasan lengkap tentang jurusan Teknik Informatika UII.

Harapannya dengan artikel ini teman-teman pembaca SMA yang masih bimbang untuk memutuskan harus melanjutkan kuliah dimana diantara banyaknya pilihan, bisa mejadi alternatif rujukan yang bisa ikut dipertimbangkan. Karena tentunya artikel ini aku tulis murni atas keinginanku sendiri bukan karena diminta oleh jurusan untuk mempromosikan Jurusan atau sebagainya, sehingga aku akan mencoba mengulas seobjektif mungkin dari sudut pandangku sebagai mahasiswa.


Jauh dari Kota
Hal utama yang harus kamu ketahui adalah, Jurusan Teknik Informatika UII berada dibawa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Gedung FTI berada di Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang km.14,5 Sleman, mungkin ini bisa menjadi pertimbangan pertama kamu. Perlu diketahui bahwa Jakal km.14,5 (Sebutan keren dari Jl.Kaliurang) relatif jauh dari pusat kota, aku pribadi merasakan hal tersebut. 

Jarak kampus terpadu UII ke pusat kota mungkin kurang lebih sekitar 15 – 17 Km. Hal Ini sebenarnya memiliki dampak positif yaitu para mahasiswa bisa lebih fokus hanya belajar-belajar dan belajar, tanpa terganggu oleh hiburan dan situasi pusat kota. Namun sayangnya hal ini memiliki dampak negatif yang cukup signifikan menurutku, yaitu mahasiswa kurung interaksi dan kolaborasi dengan kampus lainnya yang berada di sekitaran pusat kota jogja.

Solusi untuk maslaah jarak ini adalah kamu bisa memilih untuk tinggal di kos yang berada di tengah-tengah seperti di sekitaran jakal km 6 – km 9 sehingga terlalu jauh untuk ke kota dan begitu juga sebaliknya tidak terlalu jauh untuk ke kampus. Sedangkan masalah Interaksi dan kolaborasi dengan mahasiswa diluar UII mungkin bisa diakali dengan banyak mengikuti organisasi diluar kampus.

Ada Sejak 1994
Teknik Informatika UII bisa dibilang sebagai salah satu jurusan Teknik Informatika dan sejenisnya yang tertua di Indonesia. Teknik Informatika UII berdiri sejak tahun 1994, tahun dimana aku sendiri belum lahir, UII telah memiliki jurusan Teknik Informatika tempat dimana aku kuliah kini. Saat aku mencoba menulusuri sejarah jurusan Teknik Informatika UII di Internet hasilnya nihil, sehingga aku tidak bisa menjelaskan secara detail tentang sejarah Teknik Informatika UII.

Usia jurusan Teknik Informatika UII yang relatif cukup tua menjadi salah satu faktor yang awalnya membuatku sedikit berbangga bisa berkuliah disini. Alasan aku mengatakan bahwa ini usia yang relatif tua padahal hanya baru sekitar 25 tahunan (Saat artikel ini diterbitkan) adalah, untuk sebuah jurusan yang mempelajari Ilmu yang berkaitan dengan komputer yang notabene ITB sendiri sebagai kampus dengan jurusan teknik Informatika tertua di Indonesia baru memiliki jurusan ini di tahun 1982 atau sekitar 12 tahun sebelum Teknik Informatika UII.

Awalnya aku mengira usia yang relatif tua akan ikut mengimbangi kualitas Jurusan Teknik Informatika UII ini, namun perkiraan tersebut sedikit meleset, usia yang relatif tua tidak sepenuhnya membuat Teknik Informatika UII memiliki kualitas sesuai dengan harapanku, ini bisa dibilang prespektifku pribadi, sehingga mungkin aku bisa saja salah ataupun berbeda dengan prespektif mahasiswa lain, aku hanya mengungkapkan apa yang aku rasakan selama belajar di jurusan ini.

Alasan aku mengatakan bahwa kualitas jurusan Teknik Informatika UII tidak sesuai dengan harapanku karena tidak sebanding dengan usianya yang relatif tua adalah, mulai dari pola belajar di jurusan ini yang menurutku terlalu monoton, hampir sebagian besar dosen mengajar dengan hanya mengandalkan informasi yang tertera di power poin, tanpa ada wawasan baru yang disampaikan, cerita atau analogi yang relevan dengan materi yang sedang disampaikan sehingga mampu membuat mahasiswa lebih mudah paham dengan materi. 

Mungkin alasan diatas terlihat bahwa aku tertlalu menyalahkan dosen dengan ketidakmampuan aku dalam memahami materi kuliah, namun hal tersebut aku sampaikan sekali lagi sesuai dengan apa yang aku rasakan. Selain alasan tersebut, alasan lainnya yang membuatku merasa bahwa kualitas Jurusan Teknik Informatika UII tidak sesuai harapan adalah lingkungan mahasiswa yang kurang kritis dan minim inovasi dalam berbagai hal.

Jika berbicara mahasiswa maka aku termasuk di dalam bahagian sana, jadi disini aku ikut membicarakan diriku sendiri. Aku merasakan bahwa atmosfer kehidupan kampus di Jurusan Teknik Informatika UII kurang menarik, para mahasiswanya (tentu tidak semua) sangat minim inovasi, yang membuatku menyimpulkan hal ini adalah dari pengalaman pertamaku dan terakhirku mengikuti kepanitian di Jurusan, itupun aku memutuskan untuk memundurkan diri, karena prinsip kepanitianya yang hanya mengikuti rangkain acara dan pola kerja tahun sebelumnya tanpa ada inovasi.

Sedangkan untuk bagian kurang kritis, aku melihat bahwa sebagian besar mahasiswa Teknik Informatika UII dituntun untuk selalu menerima aturan yang dibuat oleh jurusan atau apapun itu yang sudah ada dari pihak jurusan. Disini aku bukan mengharapkan untuk semua hal tanpa alasan yang jelas dikritik, namun yang jelas ketika ada hal yang tidak jelas dan tidak sesuai maka mahasiswa harus berani untuk bersuara.  

Sudah Akreditasi A.
Salah satu hal yang tentu menjadi pertimbangan ketika memilih jurusan kuliah adalah akreditasi universitas, fakultas bahkan jurusan. Untuk hal tersebut jurusan Teknik Informatika UII tidak perlu dipersoalkan lagi, karena tidak memiliki masalah sama sekali. Saat ini jurusan Teknik Informatika memiliki akreditasi A, begitu juga Fakultas Teknologi Industri memiliki akreditasi A, dan Universitas Islam Indonesia juga memiliki akreditasi A.

Akreditasi A yang dapatkan oleh jurusan Teknik Informatika UII sejak tahun 2015 lalu akan berakhir hingga tahun ini yaitu tahun 2019. Tapi Insya Allah aku berkeyakinan dan mohon bantu doanya, untuk selanjutnya jurusan Teknik Informatika UII akan kembali mempertahankan akreditasi A.

Tinggal permasalahannya mengiringi kualitas jurusan yang haru sesuai dengan akreditasi. Jangan sampai membuat mahasiswa baru yang menjadi bahagian baru dari jurusan teknik Informatika UII kecewa karena kualitas sesuai dengan yang dibayangkan di awal saat mengetahui jurusan memilki akreditasi A.

Kurikulum baru sejak 2016
Sebelumnya aku sempat mengatakan bahwa sebagian mahasiswa Teknik Informatika UII minim inovasi, namun hal ini berbanding terbalik dengan tim akademik jurusan Teknik Informatika UII. Mungkin karena terlalu banyak inovasi tim akademik jurusan memutuskan untuk mengubah kurikulum sebelumnya dengan kurikulum baru sejak tahun 2016.

Angkatanku merupakan angkatan pertama yang merasakan sensasi belajar dengan kurikulum baru hasil inovasi tim akademik jurusan. Selain merasakan sensasi untuk belajar menggunakan kurikulum baru, bisa dibilang angkatanku juga menjadi kelinci percobaan dengan hasil inovasi tim akademik jurusan. 

Secara garis besar, yang aku pahami kurikulum 2016 ini lebih ke menyederhanakan jumlah mata kuliah dengan menngabungkan beberapa mata kulaih menjadi satu mata kuliah, sehingga jumlah mata kuliah untuk kurikulum 2016 ini relatif sedikit. Namun mata kuliah yang sedikit dingantikan dengan jumlah SKS per-mata kuliah yang lebih diperbanyak. Sehingga angkatanku sudah tidak asing dengan mata kuliah yang 6 SKS atau 4 SKS, karena memang setiap semester kami wajib mencicipi mata kuliah dengan jumlah SKS tersebut. 

Dampak negatif dari pola memperbanyak jumlah SKS pada mata kuliah adalah di sisi Index Prestasi (IP) yang bisa sangat mudah terpengaruh, dan tentu ini akan sangat mudah berdampak pada Index Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa, jika IP jelek, maka IPK akan sangat mudah berubah begitu juga sebaliknya, akan berubah secara drastis.

Sedangkan sisi positifnya adalah, hasil inovasi kurikulum 2016 ini membuat mahasiswa lebih banyak praktik dan dibiasakan bekerja sama di dalam kelompok ketimbang secara individualis, hasil dari pengelompokan dan pratik langsung adalah diadakanya tugas besar (projek) disetiap semester, dan pada akhir semester hasil dari tugas besar tersebut di pamerkan di pameran yang diselengarakan oleh jurusan Teknik Informatika UII.

Begitulah lebih kurang jurusan Teknik Informatika UII menurutku. Tidak semua yang aku ulas itu benar dan sama dengan mahasiswa lainnya, karena ada beberapa sesuai prespektif pribadi. Namun seperti yang aku jelaskan sebelumnya, bahwa disini aku mencoba memaparkan seobjektif mungkin, tanpa menaik-naikan atau menjatuhkan. Harapanya tentu bisa bermanfaat bagi calon mahasiswa yang mencari Informasi tentang Teknik Informatika UII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar