Banda Aceh
Model Kota Madani inilah visi kota Banda Acehsaat ini, visi yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat ini ditetapkan sebagai visi kota
Banda Aceh pada awal pemerintahan baru tahun 2012 visi ini juga
sesuai dengan Komitmen pemerintah kota Banda Aceh, yang akan menjadikan Ibu
Kota serambi Mekkah ini sebagai Model Kota Madani.
Istilah madani sendiri merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah dibangun nabi Muhammad SAW di negeri Madinah. Perkataan Madinah dalam
bahasa arab dapat dipahami dari dua sudut pengertian Pertama, secara
konvensional kata madinah (المدينة) dapat
bermakna sebagai “kota” kedua secara kebahasaan dapat berarti “peradaban”
meskipun di luar kata “madaniyah” tersebut,
peradaban juga disebut dengan kata “tamaddun”
Menurut rilis blog www.disukai.com
masyarakat Madani adalah
masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
norma-norma, serta masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi oleh karena itu kita selaku masyarakat kota Banda Aceh harus memiliki
sikap yang sejalan dengan visi kota kita tercinta ini.
Masyarakat Madani atau Civil Society mempunyai sepuluh ciri
khusus, yang ini nantinya akan menjadi tolak ukur apakah sebutan masyarakat madani pantas disandang oleh kota Banda Aceh, oleh karenanya kesepuluh ciri khusus ini
sejalan dengan waktu harus dimiliki oleh seluruh elemen masyarakat apabila
benar-benar mempunyai komitmen untuk menjadikan Banda Aceh Kota Madani,
kesepuluh ciri masyarakat madani tersebut yaitu:
- Menjunjung tinggi nilai nilai norma, dan hukum adalah hal pokok yang harus dimiliki oleh masyarakat madani
- Beradab artinya masyarakat yang mempunyai peradaban yang tinggi
- Keterbukaan dapat diartikan Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ini khusunya bagi pemerintah.
- Ruang publik yang bebas diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan public.
- Demokratisasi, adalah masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi.
- Toleransi, adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda beda.
- Pluralisme, adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk.
- Keadilan Sosial Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan Negara.
- Partisipasi sosial merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.
- Supermasi hukum, merupakan jaminan terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
Beberapa bulan yang lalu
tepatnya pada tanggal 22 April 2014 kemarin di hampir setiap sudut jalanan ibu
kota provinsi Aceh ini dihiasi dengan spanduk-spanduk HUT Kota Banda Aceh
ke-809 dispanduk tersebut juga
terpampang besar tulisan “Satukan Langkah Bulatkan Tekad Bersama Menjadikan Kota Banda Aceh Menjadi Model Kota Madani” yang menjadi tema di hari ulang
tahun Banda Aceh tahun ini.
Menjadi model kota madani adalah
kata-kata yang hampir setiap saat masuk di tema acara pemerintah kota Banda
Aceh, misalnya pada 20 Februari 2014 pemerintah kota menggelar tabligh akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad
SAW di halaman Kantor Balai kota Banda Aceh, tema acara tersebut yaitu “Kita
Teladani Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam untuk Memperkuat
Ukhuwah Islamiyyah Menuju Banda Aceh Model Kota Madani”
Inilah bukti bahwa menjadi
model kota madani memang telah menjadi cita cita besar Kota Banda Aceh beberapa
tahun belakangan, kota yang beradaban tinggi menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma, serta
masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah menjadi mimpi
besar ibu kota provinsi Aceh yang bergelar serambi mekkah ini.
Menurut
Bunda Illiza Sa’aduddin Djamal yang kini telah menjabat sebagai wali kota
Banda Aceh, Alm bapak Mawardy Nurdin yang mendapat gelar Walikota Pembangunan
ini, sangat berjasa dalam pembangunan Aceh pasca tsunami. “Setelah membangun
infrastruktur Banda Aceh pasca tsunami, beliau bercita-cita membangun kota ini (Banda Aceh) menjadikota madani, Sayangnya, Allah SWT memanggil beliau saat
cita-cita itu tengah giat diwujudkan.” Ini
dikatakannya saat acara pembukaan tablig Akbar di depan Balai kota Banda Aceh
Untuk menjadikan kota Banda Aceh
sebagai model kota madani kita juga harus mengenal visi misi kota kita ini,
Banda Aceh mempunyai Visi:
Banda Aceh Model Kota
Madani
Misi:
Misi:
- Meningkatkan
Kualitas Pengamalan Agama Menuju Pelaksanaan Syariat Islam Secara Kaffah
- Memperkuat
Tata Kelola Pemerintah Yang Baik
- Memperkuat
Ekonomi Kerakyatan
- Menumbuhkan
Masyarakat Yang Berintelektualitas Sehat Dan Sejahtera
- Melanjutkan
Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Yang Islami
- Meningkatkan
Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik Dan Perlindungan Anak
- Meningkatkan Peran Generasi Muda Sebagai Kekuatan Pembangunan Kota
Kini
saatnya kita generasi emas muda Banda Aceh menlanjutkan cita-cita bapak
Alm walikota pembangunan kota Banda Aceh, mari kita Satukan Langkah Bulatkan Tekad Bersama Menjadikan Kota Banda Aceh Menjadi Model Kota Madani mari
bersama kita menjadi Masyarakat Madani masyarakat
yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma, serta
masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi
Bagus postingannya..
BalasHapusNtar saya juga nyusul.. hehehe
@Muhammad Areevoke makasih teman, semoga kita sukses :)
BalasHapusmantap.... postingannya page 1 di google...
BalasHapusPengumumannya kapan gan ?
@Munawar Agaktau juga, gak ada informasinya soalnya :)
BalasHapusBelum coba hubungi CP nya
BalasHapus