Kangen rasanya dengan hari-hari di masa lalu. Saat dimana semua mudah, ketika lapar
melanda, dapur menjadi tujuan utama, Ketika jam makan tiba, nasi dan lauk sudah
tersedia. Tidak ada yang harus dipikirkan karena semua aman terkendali, bahkan
frekuensi dan kombinasi lauk yang tersedia setiap harinya tidak pernah menjadi sebuah problematika.
Langsung saja, sebenarnya inti dari artikel ini adalah curhatan aku
pribadi sebagai anak kost. Eitsss! Bukan
kost bosqu, tapi kos. Jadi curhatan kali ini erat kaitannya dengan kegiatan
rutin yang kita lakukan tiga kali sehari yaitu makan. Tapi umumnya anak kos hanya dua
kali, sehari kayanya gitu hehehe.
Jadi aku pribadi merasa aneh dengan apa yang aku alami beberapa bulan
terakhir. Aku berharap sih ada dari kalian yang juga merasakan hal yang sama, supaya hal yang aku rasakan menjadi sesuatu hal yang wajar, karena kalian juga
merasakan hal yang sama, terutama engkau wahai sahabat seperjuangan “Anak kos”
Keanehan tersebut adalah sering kebingungan mau makan apa. Sering aku
harus berpikir lama "sekarang harus makan di warung mana lagi ya ?" Kelihatan aneh
banget tentunya, Jika hal sepele ini menjadi suatu permasalahan. Hanya untuk sekedar
memilih, mau makan apa dan dimana harus pake mikir bahkan kadang mikir lama. Sebenarnya alasan utama
adalah rasa bosan dengan deretan makan yang tersedia disini (Semoga diterima alasanku ini).
Tapi jujur, apa yang aku ungkapkan diatas merupakan suatu kebenaran. Aku
tidak tau, apa tingkat rasa kuliner ku terlalu rendah, sehingga begitu gampangnya
bosan, atau rasa kangen masakan rumah selalu merasuk
ke jiwa. Tapi tetap saja, aku berharap ada anak-anak kos lain yang
memiliki pengalaman yang sama, soalnya jika aku sendiri tentu ini sangat tidak
wajar.
Sekedar info, yang namanya anak rantau di jogja warung makan yang paling
sering dikunjungi untuk makan itu dua, yaitu burjo di siang hari dan pecel lele di
malam hari. Aku sendiri sudah sangat bosen dengan kedua hal tersebut, namun
juga tidak mutlak kebosanan tersebut, karena terkadang jika sudah beberapa hari
tidak mengunjungi burjo dan pecel lele, rasa kangen akan muncul dengan
sendirinya.
Selain dua jenis warung tersebut, ada jenis-jenis warung lain yang menyediakan
jenis makanan yang umumnya sama. Jenis-jenis makanan tersebut sebagai berikut.
1. Penyetan : Telur, Lele, Ayam, Hati Ayam, Kepala Ayam, dan hal-hal
lain yang bisa di penyet, akan dipenyet. Umumnya sama, warung tersebut
menyediakan menu penyetan dengan fitur bisa memilih tingkat kepedasan. Jenis
warung makan ini cukup digandrungi oleh para mahasiswa.
2. Fried Chicken Lokal: Intinya ini semacam KFC, namun harganya sangat
merakyat, relative jauh lebih murah jika dibandingkan fried chicken yang
brandnya sudah multinasional seperti, KFC, CFC, AW dan lain-lain. Fried Chicken
Lokal yang ada di jogja umumnya memiliki banyak outlet, sehingga ke daerah
manapun kita pergi akan jumpa outlet yang sama
3. Warung Nasi Padang : Ini mah gak perlu dijelaskan, warung nasi padang
hamper rata dari sabang sampai mauroke, dan tentu jenis makanan yang di
sediakan disini, sama dengan warung nasi padang di daerah lain, namun terkadang
ada beberapa yang rasanya, tidak senikmat nasi padang di Sumatra, karena ada
beberapa yang masak-masaknya adalah orang jawa.
Jadi mungkin kalian sudah mengerti bagaimana siklus makan anak kos di
Jogja. Kami hanya makan apa yang disediakan warung-warung disekitaran kos-kosan
dan kampus kami. Hal inilah yang membuat tingkat kebosanan mudah datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar