Aneh memang ketika
mendengan bahwa masyarakat Aceh masa lalu pantang difoto tanpa diperkuat dengan
adanya data dan fakta kuat yang membelakangi hal aneh tersebut, Fakta atau hanya mitos tapi inilah hal yang mesti diketahui oleh orang banyak, bahwa masyarakat Aceh masa lalu sangat pantang di foto, hal ini berkaitan dengan zaman penjajahan belanda bukan tanpa kaitan, pantanya masyarakat Aceh untuk difoto memiliki makna tersendiri hal ini seperti yang diungkapkan salah satu narasumber di seminar Aceh tempo duloe
Narasumber tersebut mengatakan bahwa masyarakat Aceh masa lalu pantang di
dokumentasikan/foto beralasan bahwa jika mereka difoto, maka pihak belanda mudah melacak keberadaan mereka, apalagi banyak masyarakat Aceh ketika itu menjadi target para penjajah belanda, khusunya para pemimpin perang ini juga
karena memang target utama pihak belanda dalah mereka para pemimpin perang.
Masyarakat sekarang pasti bertanya Tanya “jika memang
masyarakat Aceh masa lalu tidak mau di foto, dari mana foto- foto para pahlawan yang sering
kita jumpai sekarang ini? apakah intu di internet ataupun dimeseum” jawabanya adalah itu semua hanya ilustrasi yang
di buat oleh orang orang belanda, jujur saya sendiri tidak berani memberikan
penjelasan dan kepastian dengan hal ini, tapi menerut narasumber tersebut bahwa jelas
semua foto/lukisan pahlawan Aceh masa lalu hanya ilustrasi pihak belanda.
Hal ini yang juga menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh masa lalu sangat pantang difoto adalah bisa dilihat banyaknya foto- foto pahlawan nasional dari Aceh yang hanya berupa lukisan hal ini sejalan dengan apa yang di katakan narasumber tersebut bahwa tokoh- tokoh Aceh yang sering kita jumpai di internet hanya berupa ilustrasi
Sama seperti halnya yang juga sempat menjadi isu hanta dimasyarakat Aceh dimana banyak yang beranggapan menggapa foto cut nyak dien yang familiar kita kenal di Internet tanpa menggunakan hijab, bukannya cut nyak dien seorang muslim? iya benar cut nyak dien seorang muslim, pastinya cut nyak dien menggunakan hijab dan gambar yang sering kita jumpai di internet hanya berupa ilustrasi belanda
Saya beranggapan ini
adalah salah satu hal yang patut di berikan jempol kepada masyarakat Aceh masa
lalu, mereka mengerti akan akibat yang akan mereka dapatkan apabila mereka mau
di dokumentasikan, selain hal positive tersebut ada juga hal yang membuat kita sedikit merugi dengan tidak adanya dokumentasi para pahalwan/ masyarakat Aceh tempo dulu, memang ini berpengaruh bagi kita yang tidak bisa
mengenal wajah asli para pahlawan kita.
Berbanding terbalik dengan masyarakat kita zaman sekarang yang sudah bisa dibilang gila foto, apalagi setelah ada yang namanya smartphone yang memanjakan pemiliknya dengan kamera kualitas yang bisa dibilang luar biasa, ditambah lagi dengan kamera depan yang membuat pemiliknya bisa berselfie ria sehingga lupa kalau mereka sudah menjadi budak kamera kalau bahasa kasarnya.
Hal yang saya sampaikan di atas adalah bersumber dari apa yang saya dapatkan di seminar sosialisasi karakter tokoh tempo dulu yang diselengarakan oleh DISBUPAR Banda Aceh pada 8 September 2014 di hotel permata hati
Oh, begitu ceritanya. Informasi menarik dan trims for share yaaa. :)
BalasHapusSama sama kak
HapusTerimong genaseh ado info jih...
BalasHapusSalem | #Sikonyol
Sama sama, semoga bermanfaat
HapusSalem | TAZAMBLOG