Rabu, 02 Juli 2014

Pahala Shalat Tarawih Dari Malam Pertama Hingga Malam Terakhir

Salam saaudara, berhubung ini bulan suci Ramadhan aku ingin sedikit sharing seputar pahala shalat tarawih dari malam pertama hingga terakhir yang bersumber dari Kitab Durratun Nasihin karya Ustman Bin Hasan Bin Ahmad Sukr al-Khaubawae
Photo: @Irfan_Shiddiq

Di Bab Keistimewaan Ramadhan dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa dia berkata :  
Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian Beliau menyampaikan  "Seorang Muslim yang melaksanakan Sholat Tarawih dari Malam Pertama hingga Malam Terakhir (Ke-29 atau 30), maka Fadhilah (Kebaikan) yg Allah SWT sediakan baginya pada tiap malam adalah"

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni dan juga kedua orang tuanya (diampuni dosa-dosanya), jika keduanya mukmin.

3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, karena ALLOH telah mengampuni dosamu yang telah lewat.”

4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam kelima, Allah SWT memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah (Nabawi) dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, Allah SWT memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa AS dan kemenangan Beliau atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam kedelapan, Allah SWT memberinya apa yang pernah Allah SWT berikan kepada Nabi Ibrahin as

9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah SWT sebagaimana ibadatnya Nabi Muhammad SAW

10. Pada Malam kesepuluh, Allah SWT mengkaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah SWT membebaskannya dari Hisab pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, Allah SWT tetapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam Surga.

17. Pada malam ketujuh belas, Allah SWT berikan padanya pahala seperti pahala para Nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

19. Pada malam kesembilan belas, Allah SWT mengangkat derajat-derajatnya dalam Surga Firdaus.

20. Pada malam kedua puluh, Allah SWT memberikannya pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

21. Pada malam kedua puluh satu, Allah SWT membangunkan untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah SWT membangunkan untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh 24 (duapuluh empat) doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima, Allah SWT membebaskannya dari azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, Allah SWT mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati Shiroth pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah SWT mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah SWT memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, ALLAH SWT berfirman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”

*Update Ramadhan 2016
ada yang mengatakan bahwa hadis di atas adalah kurang sahih atau dikatakan tidak bersumber dari Nabi Muhammad SAW, bukun bagi yang memiliki ilmu lebih boleh sharing di komentar di bawah.

9 komentar:

  1. @Julianoleh karena itu mari kita perbanyak ibada d bulan Ramadhan Ini :)

    BalasHapus
  2. Jangan diyakini mendapatkan seperti yg ditulis. Nanti kalau ndak dapat sperti diatas ngamplo jadinya. Nabi tidak mengatakan seperti itu lho. Memang besarvpahalanya tp tidk usah dideskripsikan dengan bumbu bumbu yg tidak tepat

    BalasHapus
  3. Jangan diyakini mendapatkan seperti yg ditulis. Nanti kalau ndak dapat sperti diatas ngamplo jadinya. Nabi tidak mengatakan seperti itu lho. Memang besarvpahalanya tp tidk usah dideskripsikan dengan bumbu bumbu yg tidak tepat

    BalasHapus
  4. Alhaamdulillah pahalanya bikin semangat tambah terus!!

    BalasHapus
  5. Sudah lah jgn diperdebat yg penting kita dapat pahala yg besar inti nya,,, truss lah beribadah jika ingin bahagia dunia akhirat,,, assalamualaikum

    BalasHapus
  6. Kalau memang keterangan tersebut tidak ada di hadits
    Ya kita minta saja pada Allah SWT
    Allah Maha Pemurah

    BalasHapus
  7. Amalan Shalat Tarawih terlihat sederhana, tetapi tidak semua orang yg sanggup menjalankan sampe sebulan penuh selama Ramadhan, itu menunjukkan bahwa Shalat Tarawih bukan amalan sederhana apalagi seperti yg kita ketahui bersama bahwa sekecil apapun amalan di Bulan Ramadhan ini akan dilipatgandakan pahanyanya.
    Bahkan saya yakin yg menyebutkan bahwa hadis tersebut palsu pun belum tentu bisa melaksanakannya sebylan penuh, hanya berbekal Copy Paste dari web lain tanpa bertabayyun terlebih dahulu justru khawatirnya malah menyebarkan fitnah nantinya.

    Yuk, qita tetap beribadah meski sekecil apapun bentuknya karena sekecil apapun ibadah/kebaikan yg qita kerjakan maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula, begitupun sebaliknya. Tengok QS:Az-Zalzalah;7-8.

    Wallahu'alam bissawab.
    Wassalam, Diko.

    BalasHapus
  8. Keterangan di atas ada di kitab durotunnasihin

    BalasHapus
  9. Maaf sebelumnya

    Hadits ini palsu, tidak ada di dalam kitab hadits mu'tabaroh yang meriwatkan hadits ini, hadits ini hanya ada d dalam kitab dzurrotun nasihin tanpa sanad
    Banyak ulama' hadits mengatakan bahwa hadits tersebut palsu

    Ciri2 hadits palsu adalah amalan sedikit pahala besar,
    Seutama-utamanya sholat sunnah masih lebih mulia amalan fardu, dan amalan fardu tidak ada pahalanya seperti itu

    Hukum menyebarkan atau meriwayatkan hadits mau'dho (palsu) adalah haram kesepakatan ijma' ulama' kecuali sebagai peringatan kpd orang bahwa hadits trsbt adalah palsu

    BalasHapus