Sabtu, 19 April 2025

Pengembang Perangkat Lunak

Jujur judul tersebut tidaklah Istimewa, diksi “Pengembang Perangkat Lunak” hanyalah alihbahasa dari kata “Software Developer” dari bahasa inggris yang sudah cukup lazim dan familiar bagi banyak orang, kata tersebut merujuk ke seorang profesional yang bertanggung jawab untuk merancang, membuat, menguji, dan memelihara perangkat lunak

Judul tersebut menjadi menarik karena saat ini, itu adalah profesilku, dan sebagai bentuk apresiasi, aku berinisiatif untuk menulis artikel dengan judul tersebut. Awal memulai tulisan ini, aku belum tau, tulisan ini akan mengalir kemana, tulisan ini akan membahas apa, itu karena memang artikel ini ditulis tanpa konsep sebelumnya.

Baiklah, di paragraf ketiga ini aku akan coba bercerita sedikit. Menjadi seorang Pengembang Perangkat Lunak benar adalah cita- cita, namun bukanlah cita-citaku sejak kecil, buktinya apa, karena aku termasuk orang yang telat mengenal komputer, bahkan telat mencintai komputer.

image generate by grok.com

Ohiyaa.. perlu diketahui juga, memang istilah Pengembang Perangkat Lunak tidak hanya berkait dengan pengembang untuk aplikasi di komputer, namun juga bisa pengembangan untuk perangkat-perangkat lain seperti smartphone, wearable devices, perangkat IoT dan hal-hal lain yang berkait.

Namun yang menjadi catatan besarnnya adalah, Secara umum, pengembangan perangkat lunak hampir selalu membutuhkan komputer, terutama untuk menulis kode, menguji program, dan menjalankan simulasi.

Komputer bahkan menjadi alat utama dalam proses Pengembang Perangkat Lunak karena menawarkan kemampuan untuk menggunakan IDE (Integrated Development Environment), compiler, debugger, dan berbagai alat pengembangan perangkat lunak lainnya.

Lanjutan paragraf ketiga..

Aku tidak ingat persisnya tahun berapa pertama kali melihat komputer, namun core memory ku tentang komputer itu mungkin saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), katakanlah di tahun 2005an, aku sangat ingat bahkan masih terbayang sampai hari ini momen ketika pertama sekali melihat komputer tabung milik adik dari Ayah ku yang saat itu masih menempuh Pendidikan tinggi.

Momen tersebut hanyak sepintas, bahkan sejauh ingatanku, aku tidak berinteraksi sama sekali dengan komputer ketika itu, hanya sekedar tahu, bahwa itu adalah komputer, bahkan mungkin bisa dikatakan bahwa di hari itu adalah momen pertama aku mengetahui istilah komputer.

(Jika diingat kembali, sungguh luar biasa bahwa ada momen yang terjadi di masa lalu dan di kemudian hari menjadi bagian penting dalam keseharianku saat ini)

Sedangkan untuk interaksiku dengan komputer terjadi ketika kakak sepupu, yang rumahnya persis berada disamping rumahku baru memiliki komputer, untuk tahunnya aku lupa, namun momen tersebut jika tidak salah ingat terjadi di medio 2006 – 2010, itu adalah momen tahun terakhir ku di SD, dan awal-awla tahun ku di SMP.

Ketika itu, aku berkesempatan untuk bermain game di komputer milik kakak sepupu ku tersebut, bahkan momen tersebut juga masih ada core memory ku, ketika aku dan para sepupu ku yang lain duduk di belakang kakak sepupu ku melihat dia mengunakan computer, dan sesekali kamu mendapatkan kesempatan untuk bermain game secara bergantian.

Pada akhirnya, kalo tidak salah ingat di tahun 2008-2009 keluargaku memiliki laptop, walaupun bukan milikku pribadi, lebih ke milik kakakku, tetap saja itu menjadi awal yang baik untuk akhirnya aku lebih leluasa untuk berinteraksi dengan perangkat yang dimasa depan menjadi senjata utamaku dalam bekerja.

Tentu dari uraian cerita sebelumnya memberikan gambaran bahwa profesi yang aku jalani saat ini tidak terlepas dan begitu didukung oleh momen-momen penting yang aku alami di masa lalu, semua memiliki simpul yang pada akhirnya sedikit banyak membentuk aku yang hari ini, aku yang setiap harinya menjalani hari-hari dengan sebuah perangkat computer.

Laptop pertama

Setelah memiliki laptop pertama, dalam kondisi aku yang masih duduk di bangku SMP yang kebetulan Ketika itu di sekolah asrama (Pesantren Modern), bisa dikatakan aku tidak begitu sering berinteraksi dengan laptop tersebut. Momen yang membuat interaksiku dengan laptop tersebut begitu dekat terjadi Ketika tahun terakhir ku di bangku SMP, ketika itu libur sekitar 1-2 bulan, aku begitu dekat dengan laptop tersebut, aku cukup banyak melakukan eksplorasi terhadap aplikasi-aplikasi yang ada di laptop tersebut.

Sayangnya setelah memiliki laptop tidak langsung dibarengi dengan memiliki koneksi ke internet. Ketika itu masih zamannya untuk koneksi ke Internet menggunakan modem, ada masa-masa ketika aku terkadang meminjam moden milik sepupuku (yang memiliki komputer tadi) untuk akhirnya bisa koneksi ke internet.

Perkenalanku dengan internet sebenarnya sudah terjadi sebelum itu, sebelum keluargaku memiliki laptop. Ada masa dimana, aku main ke warung internet (warnet) untuk bisa terkoneksi ke Internet, di tahun-tahun tersebut, yang paling hype adalah game point blank (PB).

Berbeda dengan beberapa temanku yang lain, yang ketika ke warnet memiliki tujuan utama untuk bermain game, aku lebih memilih untuk mengenal lebih dekat dengan internet, hal apa saja yang bisa dilakukan oleh internet, bahkan sampai satu ketika aku meiliki rasa penasaran, keinginan bahkan sampai ketertarikan yang sangat besar untuk memiliki situs web, dan akhirnya itu menjadi cikal bakal blog ini.

Singkat cerita, setelah memiliki blog, aku semakin tertarik untuk mempelajari banyak hal di laptop dan internet, salah satu tujuanku adalah selalu ingin memodifikasi blogku agar terlihat semakin bagus, diantara hal yang semakin intens aku pelajari design dan HTML.

Lanjut di masa SMA, akhirnya aku benar-benar memiliki laptop pribadi, laptop yang hanya miliku seorang, sebelumnya keluargaku juga telah memiliki modem, kedua hal tersebut benar-benar menjadi dukungan yang amat sangat besar yang dikemudian hari membulatkan tekatku untuk kuliah di program studi Informatika.

Perangkat lunak berbasis web

Saat belajar di program studi Informatika, ketika mengambil mata kuliah Pengembangan Aplikasi Berbasis Web (PABW), aku pernah memiliki kesombongan karena merasa telah jauh-jauh hari mempraktekan apa yang kemudian akan dipelajari, yaitu mengembangkan perangkat lunak berbasis web. Namun ternyata aku salah, kesombonganku tidak berdasar, karena apa yang sebelumnya aku lakukan hanya memodifikasi tampilan blog menggunakan HTML, tanpa mengembangkan sesuatu.

Pada akhirnya aku belajar banyak dari mata kuliah tersebut, aku mulai mengenal bahasa pemograman PHP, aku mulai mengenal database dan fungsi-fungsi. Apa yang aku pelajari dari mata kuliah tersebut menjadi dasar untuk apa-apa yang selalu aku kerjakan di pekeraanku sekarang.

Hal lainnya yang kemudian menjadi pondasi dalam profesiku hari ini adalah, inisiatif- inisiatif mandiri ku untuk mengerjakan projek perangkat lunak berbasis web. Di tahun ketiga kuliah, aku berinisiatif membuat sistem informasi berbasis web untuk unitku, aku bermimpi untuk dapat mendigitalisasi proses bisnis existing.

Bekerja secara professional.

Setelah melewati banyak hal, akhirnya aku menjadi Pengembang Perangkat Lunak (Software Developer) atau kadang juga aku lebih suka disebut sebagai Software Engineer. Jika ada pertanyaan, apakah aku bahagia dan menikmati menjalani profesi tersebut, jawabannya IYA.

Ada kebahagian setiap menulis kode, ada kebahagian yang lebih besar ketika berhasil menjalankan kode tersebut, ada kebahagian yang 2x lebih besar ketika ratusan bahkan ribuan kode tersebut telah menjadi sebuah perangkat lunak (software).

Namun yang paling luar biasa adalah perasaan ketika perangkat lunak yang kita kembangkan digunakan dan bermanfaat bagi orang lain. Momen tersebut menjadi dopamine alami yang selalu aku tunggu.

Selesai ~

Artikel ini pertama ditulis pada 18 April 2025 di Fore Coffee Mampang (Jakarta Selatan), dan diselesaikan di hari berikutnya, 19 April 2025 di tempat yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar