HOAX dan sosial media hari ini sudah bagaikan satu kesatuan.
Bagaimana tidak, hari-hari pengguna sosial media selalu dibayang-bayangi oleh
berita hoax. Begitu juga sebaliknya berita-berita hoax rasanya begitu cepat
menyebar di sosial media tanpa bisa dibendung. Sudah semestinya satu kesatuan ini
harus mulai dipisahkan, telah banyak akibat yang merugikan ditimbulkan dari
penyebaran berita hoax di sosial media.
Sumber : thatsnonsense.com
Pengguna sosial media
hari ini rasanya memang sedang di uji. Ketika siap untuk bersosial media sudah
seharusnya kita siap untuk menerima berita hoax yang berkembang dan menyebar
begitu cepat. Upaya selektif tentunya wajib dimiliki oleh siapa saja yang
memiliki sosial media, tidak hanya selektif dalam mengkonsumsi berita namun
juga seletif dalam menyebarkan berita yang didapatkan.
Tentunya pola share yang berantai di sosial media telah menjadi kebiasaan para pengguna sosial media. Sudah bukan rahasisa umum, banyak pengguna sosial media asal-asalan membagikan informasi atau berita yang didapatkan tanpa mengetahui kejelasan benar atau tidaknya berita atau informasi tersebut, ini sungguh disayangkan
Tentunya pola share yang berantai di sosial media telah menjadi kebiasaan para pengguna sosial media. Sudah bukan rahasisa umum, banyak pengguna sosial media asal-asalan membagikan informasi atau berita yang didapatkan tanpa mengetahui kejelasan benar atau tidaknya berita atau informasi tersebut, ini sungguh disayangkan
Kesiapan masing-masing individu dalam bersosial
media begitu penting. Kesiapan tersebut dalam bentuk yang berbeda-beda, menjadi
dewasa dan mampu mempertanggungjawabkan
seluruh aktivitas di sosial media merupakan satu bentuk kesiapan yang wajib
dimiliki seluruh pengguna sosial media.
Dalam bersosial media informasi dan berita yang didaptkan tidak cukup hanya dibaca judul, bahkan setelah membaca isinya pun kita belum tentu mampu mengkonfirmasi apakah yang dibagikan tersebut benar atau tidak. maka dari itu penguna sosial media sangat diharapkan untuk tidak asal membagikan suatu yang dia dapatkan. Lebih dari itu semua pengguna sosial media harus mampu menvalidasi sebuah berita dan melakukan crosschek hingga beberapa kali sebelum berita tersebut dibagikan.
Dalam bersosial media informasi dan berita yang didaptkan tidak cukup hanya dibaca judul, bahkan setelah membaca isinya pun kita belum tentu mampu mengkonfirmasi apakah yang dibagikan tersebut benar atau tidak. maka dari itu penguna sosial media sangat diharapkan untuk tidak asal membagikan suatu yang dia dapatkan. Lebih dari itu semua pengguna sosial media harus mampu menvalidasi sebuah berita dan melakukan crosschek hingga beberapa kali sebelum berita tersebut dibagikan.
Selama sebuah berita itu valid, sah-sah
saja untuk dibagikan. Adalah sebuah perbuatan yang sangat mulia membagikan
sesuatu informasi dan berita yang bermanfaat sehingga pengguna sosial media lain bisa mendapatkan
informasi yang sama dengan yang kita dapatkan.
Namun Kenyataan hari ini berbeda, pengguna sosial media terus dihantui oleh berita-berita palsu, Siapa yang membagikan berita hoax tersebut ? ya sebenarnya pengguna sosial media juga yang membagikan tersebut, namun kita tidak pernah tahu sumber utama informasi tersebut. Umumnya informasi hoax akan diteruskan dan disebarluaskan oleh pengguna yang tidak pernah melakukan cross-check dari sebuah berita yang diterima. inilah yang membuat penyebaran hoax tak terbendung.
Namun Kenyataan hari ini berbeda, pengguna sosial media terus dihantui oleh berita-berita palsu, Siapa yang membagikan berita hoax tersebut ? ya sebenarnya pengguna sosial media juga yang membagikan tersebut, namun kita tidak pernah tahu sumber utama informasi tersebut. Umumnya informasi hoax akan diteruskan dan disebarluaskan oleh pengguna yang tidak pernah melakukan cross-check dari sebuah berita yang diterima. inilah yang membuat penyebaran hoax tak terbendung.
Penyebaran hoax di sosial media yang begitu
extream merupakan salah satu PR besar pemerintah. Semestinya pemerintah harus
mampu membendung penyebaran hoax di sosial media yang begitu cepat salah
satunya dengan cara mengedukasi masyarakat untuk bersosial media yang positif,
penggunaan sosial media yang mampu memberikan manfaatan bukan malah
memberikan kemudharatan.
Selain itu pemerintah harus mampu menegakkan hukum yang berkeadilan untuk kedepanya bisa menghukum siapapun yang memulai atau membuat konten hoax dan juga memberikan sanksi kepada penyebar berita hoax agar adanya efek jera.
Selain itu pemerintah harus mampu menegakkan hukum yang berkeadilan untuk kedepanya bisa menghukum siapapun yang memulai atau membuat konten hoax dan juga memberikan sanksi kepada penyebar berita hoax agar adanya efek jera.
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) pernah mengadakan
sebuah survey terkait berita hoax. Mereka menyebutkan walaupun beberapa masyarakat
Indonesia yang memiliki background pendidikan tinggi namun sayangnya masih
rentan dengan informasi palsu atau hoax.
Data penelitian tersebut menyebutkan 54 % responden tidak yakin saat dihadapkan sebuah konten hoax, hanya sekitar 28% yang bisa mengenali karakter informasi hoax dari total keseluruhan responden. Selain itu Masyarakat Telematika Indonesia juga menyebutkan bahwa Saluran penyebaran hoax tertinggi itu di media sosial mencapai 92,40%.
Data penelitian tersebut menyebutkan 54 % responden tidak yakin saat dihadapkan sebuah konten hoax, hanya sekitar 28% yang bisa mengenali karakter informasi hoax dari total keseluruhan responden. Selain itu Masyarakat Telematika Indonesia juga menyebutkan bahwa Saluran penyebaran hoax tertinggi itu di media sosial mencapai 92,40%.
Masing-masing para pendiri Sosial Media tidak pernah
membayangkan bahwa apa yang mereka buat digunakan untuk penyebaran hoax, tidak
tanggung-tanggung penyebaran melalui media ini hampir mencapai 93%. Sudah sejatinya
kita memahami dan mengerti fungsi sosial media sesungguhnya.
Begitu banyak manfaat lain yang bisa didapatkan dari sosial media selain membuat konten dan menyebarkan hoax, perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sama sekali tidak terpuji yang begitu merugikan banyak masyarakat terutama pengguna sosial media lainya.
Begitu banyak manfaat lain yang bisa didapatkan dari sosial media selain membuat konten dan menyebarkan hoax, perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sama sekali tidak terpuji yang begitu merugikan banyak masyarakat terutama pengguna sosial media lainya.
Selektif dalam hal mengkonsumsi dan berhati-hati ketika menyebarkan informasi merupakan kunci utama mewujudkan sosial media bebas hoax. Dimulai dari diri
kita masing-masing, lupakan masa lalu yang apapun akan kita bagikan tanpa memperdulikan
kebenaranya, mulai saat ini biasakan diri untuk selalu menvalidasi setiap
berita yang diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar