Senin, 25 April 2016

Lingkungan Aceh, Kita Punya dan Kita Jaga

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang pada segala benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, berbagai hal yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain, Oleh karenanya sebagai ruang pada segala benda lingkungan hidup memiliki andil yang begitu besar dalam kelanjutan kehidupan makhluk hidup yang artinya sebagai manusia kita wajib menjaga dan merawat lingkungan hidup yang di miliki saat ini

gambar : sumberpost

Berbicara tentang lingkungan hidup di Aceh, Aceh mimiliki begitu luas hutan lindung yang memiliki potensi besar apabila terus dijaga dan dirawat untuk keberlangsungan hidup generasi Aceh masa depan, dikutip dari serambinews.com 2014 lalu kepala dinas kehutanan Aceh Ir Husaini Syamaun MM menyatakan luas areal hutan lindung Aceh 1.844.500 Hektare

Bayangkan sebesar mana 1.844.500 Hektare jika di kalkulasikan sama dengan 18445 km²  yang artinya apabila saat ini luas singapura hanya 719,1 km² hutan Aceh setara dengan 25 Kali Negara singapura, luar biasakan kan potensi lingkungan hidup di Aceh khususnya hutan lindung, hal ini pula yang membuat begitu banyak faura dan fauna di Aceh yang tidak ada di tempat lain

Hal yang begitu menarik baru baru ini (26/3/2016) adalah datangnya actor bollywood yang baru saja memenangkan piala Osca, Lionardo Dicaprio atau yang lebih sering dikenal dengan pemeran Jack di film Titanic, dikutip dari akun facebook  Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA) menyebutkan bahwasanya Yayasan Leonardo DiCaprio mendukung organisasi di Aceh untuk membentuk perlindungan fauna besar di kawasan Ekosistem Leuser, " tempat yang tersisa di mana orang utan, harimau, badak dan gajah Sumatera hidup di alam liar dalam satu habitat.

 sumber gambar : bbc

Leonardo mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser tidak sendiri di pergi beserta beberapa aktor lain seperti Adrien Brody, Fisher Stevens serta sejumlah kru. Mereka memilih taman gunung lueser dikarenankan ingin melihat habitat asli Orangutan, satwa liar yang 97% genetikanya mirip dengan manusia, ini begitu menarik dimana satwa liar yang begitu fenomanal dimiliki oleh hutan lindung Aceh, hutan lindung adalah salah satu lingkungan hidup yang mesti betul betul kita jaga

Taman Nasional Gunung Leuser sendiri  adalah Taman Nasiona yang berawal pada tahun 1920-an atau zaman Pemerintah Kolonial Belanda, melalui serangkaian proses penelitian dan ekplorasi seorang ahli geologi Belanda bernama F.C. Van Heurn di Aceh. Dalam perkembangannya muncul inisiasi positif yang didukung para tokoh masyarakat untuk mendesak Pemerintah Kolonial Belanda agar memberikan status kawasan konservasi (Wildlife Sanctuary) dan status perlindungan terhadap kawasan yang terbentang dari Singkil (pada hulu Sungai Simpang Kiri) di bagian selatan, sepanjang Bukit Barisan, ke arah lembah Sungai Tripa dan Rawa Pantai Meulaboh, di bagian utara.

sumber gambar: penabiru

Bayangkan bagaimana seorang actor besar kelas dunia saja begitu mencintai alam Aceh, sekarang mengapa kita selaku masyarakat Aceh yang lahir dan besar di tanah ini harus enggan dan tidak peduli dengan lingkungan hidup kita sendiri, ini tempat kita patutnya kita yang menjaga, kita yang mewarat jangan biarkan ada satu bahkan atau dua hal yang mungkin bisa merusak lingkungan kita, seperti penebangan liar tanpa reboisasi, pembuangan limbah pabrik ke sungai, atau mungkin cara penangkapan ikan yang salah seperti menggunakan bahan kimia atau bom peledak


Saatnya kini kita memulai untuk mengubah konsep, pola pikir tetapkan dalam jiwa kita bahwa lingkungan Aceh kita yang miliki, oleh sebab itu kita memiliki tugas untuk menjaga dan merawatnya, jangan sampai ada rasa tidak peduli dan rasa tidak memiliki dari diri kita semua, semoga setiap masing masing kita mulai peduli dengan lingkungan kita sendiri, semoga kedepannya kita bisa saling menjaga, dan saling memili.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar