Assalamualaikum. | Welcomeback
semua paca reader sejati THE NEXT AUTHOR pada dasarnya saya ga ada hubungan denga Ujian Nasional, wajar
baru tahun kemarin selesai Ujian Nasional Tingkat SMP, ini masih kelas X SMA 2
tahun lagi Insya Allah Akan kembalin bertarung di Ujian Nasional. Itupu kalau
masib berlaku kurikulum seperi tahun ini yang ada Ujian Nasionalnya githu, tapi
harapan saya mah jangan ada lagi yang namanya Ujian Nasion secar bukan saya
takun mah akan tetapi menurut saya Ujian Nasional hanya menakuti, akan tetapi
ketika kita ikut biasa aja, gimana enggak kunci jawan aja bersebaran di
mana-mana
We'reSUSKES |
Akan tetapi
kali ini saya akan Share sedikit pengalan-pengalaman saya seputar Ujian
Nasional ketika saya SMP dan MIN saya, tapi menurut saya pengalaman yang paling
menarik Ujian Nasional saya ketika SMP secara SMP saya itu kami tinggal di
asrama jadi kami, bekerjasama dalam belajar, saling berdiskusi, dan juga saling
mencari KJ (jangan di ikuti), tapi begina saya pernah mendengar ketika saya
mengikuti seminar seputar Olimpiade Sain Nasional Narasumber yang berpengalaman
di OSN mengatakan bahwa soal yang di yang di buat mudah adalah soal ketika
Ujian Nasional secara mereka bertujuan untuk meluluskan, sedangkan Soal yang di
buat sulit itu pada Olimpiade, SMPTN, oleh sebab itu Don’t Say : “Soalnya
tadi susah banget” that wrong friend, ga ada soal yang susah kalu
kita mau belajar,begitu juga sebaliknya soal akan menjadi susah kalau kita tau
mau belajar. Back to my story jadi gini bagi anda yang pernah mengkuti Ujian
Nasional, pasti pada tau kalau sebelum Ujian Nasional itu ada yang namanya jam
belajar tambahan di sekolah atau biasa disebut les dengan materi pokok
pelajaran pelajarn yang di Ujian Nasional-kan, akan tetapi SMP saya itu jam
tambahan sudah ada dari kami kelas VII jadi kami sudah terbiasa dengan sekolah
sehabis pulang sekolah, tapi setahu saya sekarang juga sudah banya sekolah
seperti demikian. Oleh karena itu jam tambahan tersebut tidak menjadi beban
bagi kami untuk sekolah setelah pulang sekolah untuk mempersiapkan diri
mengikuti Ujian Nasional, akan tetapi bedanya kalau bisa ketika kami kelas VII dan
kelas XII belajar tambahan adalah pelajaran pelajaran yang berbahasa Arab,
(secara SMP saya itu Pondok Modern) tapi untuk kels IX kami hanya belajar
pelajaran2 yang di Ujian Nasional-kan, anehnya lagi saya lebih cepat mengerti
pelajar-pelajaran ketika di jam sekolah tambahan persiapan menghadapi Ujian
Nasional yang hanya sekitar ±7 bulanan belajar di bandingkan belajar
ketika kelas VII dan VII.
Selain itu mungkin harapan setiapa orang untuk lulus Ujian Nasional, memang
tidak di bisa di pungkiti bahwa Ujian Nasional adalah satu waktu yang
menentukan hasil belajar 3 tahun, menurut saya nilai Ujian Nasional tidak bisa
di jadikan pengannan untuk melihat seorang berapa pahamkah dia selama belajar 3
tahun, tidak semua orang yang memiliki banyak nilai keti Ujian Nasional adalah
orang pintar juga tidak sebaliknya tidak semua orang yang memiliki nilai rendah
di ujian nasional, ataupun tidak lulus adalah orang yan bodoh. Nilai Ujian
Nasional di bisa menjadi pacuan untuk seorang melihat tinggi rendahnya ilmu
seorang akan tetapi prestasilah yang menjadi pacuan bagi seorang melihat pandai
tidaknya seorang.
Saya ingat ketika malam Ujian Nasional yang dimana kami
belajar sungguh untuk mengikuti Ujian Nasional besok hari, selain itu ada juga beberapa
teman saya yang sibuk mencari KJ, yang asik berkomunikasi secara
smbunyi-smbunyi, karena Pondok modrn itu menharamkan santrinya membawa HP, akan
tetapi lumayan banyak juga sahabt saya yang mebawa HP ketika Malam Ujian
Nasional dengan alasan untuk menjari KJ. Seperti yang telah saya singguh
sebelumnya bahwa kami tinggal di Asrama yang sama jadi semua Sahabat saya yang
kelas bergadang untuk menunggu di kirimnya KJ via SMS. Hal yg di tunggu2 datang
±jam 01:00 Malam SMS yg berisi KJ 5 paket, dan langsu beberaa orang menulisnya
secara besar dan ditempelkan di diding untuk di tulis per-individu satu lembar
kertas kecil. Dan ± jam 02:30 kami selesai, ada yang langsung tidur ada pula
yang langsung menuju kemesjid dengan tujuan juga tidur. Ketika hari hari H/hari
pertama Ujian Nasional atau tepatnya tanggal 23 april 2012. Kami semua
bersiap-siap mandi, memakai pakain, makan, dan langsung ke Ruang Ujian
Nasional, dan menunggu guru pengawas.
Mungkin hanya sampai sini penggalaman Ujian Nasional ketika SMP
yang lumayan seru juga menengangkan, alhamdulillah kami semua lulus 100% dan
menjadi SMP dengan nilai UN terbaik se-Aceh Besar.
Inti dari postingan saya adalah bahwa kitak tak perlu takut dengan
Ujian Nasional nasional akan tetapi kita hanya perlu sengan kepada Ujian
Nasional kita anggap bahwa ini adalah nilai saya, banyak sedikitnya urusan
belakangan yang penting kejujuranya. Semoga bermanfaat postingan saya kali ini
dan bisa menjadi spirite baru untuk semua Sahabat-sahabat yang akan mengikuti
Ujian Nasional. Ingat yang penting itu kejujuran, Berdoa dan Usaha jangan
pernah lupa. Semoga semua kakak2 abang2 dan adek2 yang akan mengikuti Ujian
Nasional sukses lulus 100% khususnya untuk kakak2 dan abang2 Siswa/i SMAN 8 Banda Aceh Dan SMAS Islam
AL-falah Abu Lam-u dan juga Adik2 di SMPS Islam AL-falah Abu
Lam-u Wassalam.
nice post:)!
BalasHapusMakasih :)
BalasHapusUN itu memang soalnya jauh lebih mudah dari Olimpiade atau SNMPTN. Tapi, yang jadi masalah buat saya pribadi adalah karena UN masih memegang 60% nilai untuk meluluskan siswa.
BalasHapusBagaimana kalau siswa tersebut bernasib sial, atau lembar jawabannya cacat atau tidak terbaca. Kasian kan.
Klo saya dulu sehari sebelum ujian malah rekreasi dolan ngelayap biar otak fresh hahahaha
BalasHapus