Minggu, 14 April 2013

Wajar tidak takut dengan Ujian Nasional ?

Assalamualaikum. | Welcomeback semua paca reader sejati THE NEXT AUTHOR pada dasarnya saya ga ada hubungan denga Ujian Nasional, wajar baru tahun kemarin selesai Ujian Nasional Tingkat SMP, ini masih kelas X SMA 2 tahun lagi Insya Allah Akan kembalin bertarung di Ujian Nasional. Itupu kalau masib berlaku kurikulum seperi tahun ini yang ada Ujian Nasionalnya githu, tapi harapan saya mah jangan ada lagi yang namanya Ujian Nasion secar bukan saya takun mah akan tetapi menurut saya Ujian Nasional hanya menakuti, akan tetapi ketika kita ikut biasa aja, gimana enggak kunci jawan aja bersebaran di mana-mana

We'reSUSKES 


 Akan tetapi kali ini saya akan Share sedikit pengalan-pengalaman saya seputar Ujian Nasional ketika saya SMP dan MIN saya, tapi menurut saya pengalaman yang paling menarik Ujian Nasional saya ketika SMP secara SMP saya itu kami tinggal di asrama jadi kami, bekerjasama dalam belajar, saling berdiskusi, dan juga saling mencari KJ (jangan di ikuti), tapi begina saya pernah mendengar ketika saya mengikuti seminar seputar Olimpiade Sain Nasional Narasumber yang berpengalaman di OSN mengatakan bahwa soal yang di yang di buat mudah adalah soal ketika Ujian Nasional secara mereka bertujuan untuk meluluskan, sedangkan Soal yang di buat sulit itu pada Olimpiade, SMPTN, oleh sebab itu Don’t Say : “Soalnya tadi susah banget”  that wrong friend, ga ada soal yang susah kalu kita mau belajar,begitu juga sebaliknya soal akan menjadi susah kalau kita tau mau belajar. Back to my story jadi gini bagi anda yang pernah mengkuti Ujian Nasional, pasti pada tau kalau sebelum Ujian Nasional itu ada yang namanya jam belajar tambahan di sekolah atau biasa disebut les dengan materi pokok pelajaran pelajarn yang di Ujian Nasional-kan, akan tetapi SMP saya itu jam tambahan sudah ada dari kami kelas VII jadi kami sudah terbiasa dengan sekolah sehabis pulang sekolah, tapi setahu saya sekarang juga sudah banya sekolah seperti demikian. Oleh karena itu jam tambahan tersebut tidak menjadi beban bagi kami untuk sekolah setelah pulang sekolah untuk mempersiapkan diri mengikuti Ujian Nasional, akan tetapi bedanya kalau bisa ketika kami kelas VII dan kelas XII belajar tambahan adalah pelajaran pelajaran yang berbahasa Arab, (secara SMP saya itu Pondok Modern) tapi untuk kels IX kami hanya belajar pelajaran2 yang di Ujian Nasional-kan, anehnya lagi saya lebih cepat mengerti pelajar-pelajaran ketika di jam sekolah tambahan persiapan menghadapi Ujian Nasional yang hanya sekitar  ±7 bulanan belajar di bandingkan belajar ketika kelas VII dan VII.

Selain itu mungkin harapan setiapa orang untuk lulus Ujian Nasional, memang tidak di bisa di pungkiti bahwa Ujian Nasional adalah satu waktu yang menentukan hasil belajar 3 tahun, menurut saya nilai Ujian Nasional tidak bisa di jadikan pengannan untuk melihat seorang berapa pahamkah dia selama belajar 3 tahun, tidak semua orang yang memiliki banyak nilai keti Ujian Nasional adalah orang pintar juga tidak sebaliknya tidak semua orang yang memiliki nilai rendah di ujian nasional, ataupun tidak lulus adalah orang yan bodoh. Nilai Ujian Nasional di bisa menjadi pacuan untuk seorang melihat tinggi rendahnya ilmu seorang akan tetapi prestasilah yang menjadi pacuan bagi seorang melihat pandai tidaknya seorang.
         
Saya ingat ketika malam Ujian Nasional yang dimana kami belajar sungguh untuk mengikuti Ujian Nasional besok hari, selain itu ada juga beberapa teman saya yang sibuk mencari KJ, yang asik berkomunikasi secara smbunyi-smbunyi, karena Pondok modrn itu menharamkan santrinya membawa HP, akan tetapi lumayan banyak juga sahabt saya yang mebawa HP ketika Malam Ujian Nasional dengan alasan untuk menjari KJ. Seperti yang telah saya singguh sebelumnya bahwa kami tinggal di Asrama yang sama jadi semua Sahabat saya yang kelas bergadang untuk menunggu di kirimnya KJ via SMS. Hal yg di tunggu2 datang ±jam 01:00 Malam SMS yg berisi KJ 5 paket, dan langsu beberaa orang menulisnya secara besar dan ditempelkan di diding untuk di tulis per-individu satu lembar kertas kecil. Dan ± jam 02:30 kami selesai, ada yang langsung tidur ada pula yang langsung menuju kemesjid dengan tujuan juga tidur. Ketika hari hari H/hari pertama Ujian Nasional atau tepatnya tanggal 23 april 2012. Kami semua bersiap-siap mandi, memakai pakain, makan, dan langsung ke Ruang Ujian Nasional, dan menunggu guru pengawas.

Mungkin hanya sampai sini penggalaman Ujian Nasional ketika SMP yang lumayan seru juga menengangkan, alhamdulillah kami semua lulus 100% dan menjadi SMP dengan nilai UN terbaik se-Aceh Besar.

Inti dari postingan saya adalah bahwa kitak tak perlu takut dengan Ujian Nasional nasional akan tetapi kita hanya perlu sengan kepada Ujian Nasional kita anggap bahwa ini adalah nilai saya, banyak sedikitnya urusan belakangan yang penting kejujuranya. Semoga bermanfaat postingan saya kali ini dan bisa menjadi spirite baru untuk semua Sahabat-sahabat yang akan mengikuti Ujian Nasional. Ingat yang penting itu kejujuran, Berdoa dan Usaha jangan pernah lupa. Semoga semua kakak2 abang2 dan adek2 yang akan mengikuti Ujian Nasional sukses lulus 100% khususnya untuk kakak2 dan abang2 Siswa/i SMAN 8 Banda Aceh Dan SMAS Islam AL-falah Abu Lam-u dan juga Adik2 di SMPS Islam AL-falah Abu Lam-u   Wassalam.

4 komentar:

  1. UN itu memang soalnya jauh lebih mudah dari Olimpiade atau SNMPTN. Tapi, yang jadi masalah buat saya pribadi adalah karena UN masih memegang 60% nilai untuk meluluskan siswa.

    Bagaimana kalau siswa tersebut bernasib sial, atau lembar jawabannya cacat atau tidak terbaca. Kasian kan.

    BalasHapus
  2. Klo saya dulu sehari sebelum ujian malah rekreasi dolan ngelayap biar otak fresh hahahaha

    BalasHapus