Selasa, 22 Desember 2015

11 Tahun Tsunami, Apa Kabar Aceh ?

Tsunami Aceh, Bencana dan musibah yang melanda Aceh sekitar satu dekade  lebih yang lalu, tepatnya Minggu, 26 Desember 2004 dan kini tanpa terasa 11 tahun (ketika artikel ditulis) sudah bencana Tsunami Aceh berlalu, duka akan Tsunami mulai menghilang Aceh kini sudah kembali normal, namun bukan berati bayangan akan Tsunami telah menghilang dari Ingatan, bayangan baimana kejadian tersebut masih terekam jelas di sebagian mereka,  mereka yang merasakan pastinya masih mengingat betul bagaimana air laut naik ke darat menyapu sebagian besar wilayah di Provinsi Aceh dan menelan ratusan ribu jiwa dalam seketika
Kuburan Massal, Siron Aceh Besar
Seketika isak tangis masyarakat  Aceh pun pecah, Nanggroe seramoe mekkah harus merasakan musibah yang luar biasa besar masyarakat Aceh menyebutnya bala, yang juga menjadi satu ujian dan pembelajaran bagi Aceh. Berselang beberapa jam setelah bencana tsunami menerka Aceh sontak pemberitaan dunia langsung tertuju kepada Aceh seluruh stasiun televisi, radio mulai mengabarkan bahwa beberapa jam yang lalu telah terjadi bencana besar di Aceh dilanjutkan di hari setelahnya seluruh media cetak membuat headline berita seputar musibah Tsunami

Bersamaan itu juga para relawana seketika berangsuran mendatangin Aceh, bukan hanya relawan lokal tetapi juga relawan Internasional dari berbagai belahan dunia datang bertubi-tubi ke Aceh mulai dari warga timur tegah hingga warga barat dari benua asia hingga eropa, bantuan berangsuran pun datang kepada Aceh mulai dari sembako, makanan, pakain obat obatan medis dan tenda2 pengungsian

Para relawan yang datang semua dengan satu tujuan yaitu membantu Aceh yang sedang dilanda musibah dan bencana tsunami, mereka para relawan datang tanpa dibayar mereka datang semata-mata tulus dari hati untuk membantu sesama umat manusia, sesama bangsa Indonesia, selain relawan juga para wartawan dari belahan dunia pun datang ke Aceh untuk mengabarkan kepada dunia apa yang terjadi di aceh, Haru pastinya yang dirasakan rakyat Aceh

Relawan atau biasa juga disebut volunteer (bahasa Inggris) mereka semua datang dengan panggilan jiwa,  mereka datang tanpa ada paksaan tanpa diminta mereka semua datang dengan iklas membantu sesama umat manusia, yang bikin haru adalah para relawan yang kebanyak dari bangsa berbeda, agama berbeda semua saling bantu membantu untuk satu tujuan yaitu agar aceh bisa kembali normal, mereka semua yang membantu membersihkan mayat2 korban tsunami, mereka yang membangun kembali tempat tinggal bagi korban2 tsunami yang rumahnya sudah porak poranda akibat, semoga keilasan dan ketulusan mereka mendapat balasan dari Allah

Memang tidak ada yang menginginkan terjadinya tsunami dan kita sebagai rakyat Aceh harus menyadari dan memahami bahwa tsunami masa lalu adalah salah satu ujian bagi kita, ujian keimanan kita dimana ketika keimanan masyarakat Aceh yang mayoritas muslim mulai luntur maka diuji dengan tsunami agar kita tesadar dari kelalain yang membuat keimanan kita lentur sehingga kita bisa kembali kejalan yang benar.

Banyak  orang yang mengatakan Aceh yang mayoritas muslim mengapa di beri musibah seberat itu, sedangkan daerah lain yang minoritas muslim tidak diberikan musibah seperti tsunami, jawaban tersebut pernah ane dapatkan di salah satu beranda facebook teman ane yang membagikan bahwasannya diumpamakan teras yang biasanya bersih ketika kotor dikarena kotoran ayam segera di bersihkan oleh yang punya rumah, berbeda dengan kandang ayam yang sudah biasa kotor dengan kotoran ayam pemiliknya tidak akan membersihkan kandang ayam tersebut karena pemiliknya sudah mengerti bahwa ini memang tempat kotor, itulah perumpamaannya.

Banyak hal yang berbeda kini dan dulu sebelum tsunami, masyarakat Aceh kini lebih maju apa lagi ibu kota Banda Aceh yang saat ini memiliki ratusan ribu anak muda kreatif yang tidak kalah dengan ibu kota Indonesia, banyak prestasi yang sudah di torehkan oleh provinsi Aceh maupun kabupaten/kota yang ada di Aceh di tinggkat nasional maupun internasional, anak mudah Aceh telah banyak yang membuktikan kepada dunia dan Indonesia bahwa tsunami masa lalu bukan penghalang untuk kami berkontribusi dan berprestasi bagi negeri.

Jujur saja ane mamang bukan termasuk orang yang berkontribusi kepada Aceh namun ane hanya bisa melakukan apa yang ane pribadi bisa, seperti yang saat ini teman teman baca, ini merupakan salah satu kontribusi kecil yang ane berikan memang tulisan di artikel blog ini tidak akan memberikan pengaru  apa apa kepada Aceh dan namun bukan berarti tidak mungkin suatu saat ketika masyarakat luar browsing tentang Aceh bisa jumpa bog ane, harapan ane sih supaya selalu bisa bermanfaat bagi Aceh.

Sebelas tahun sudah tsunami berlalu, perubahan Aceh kini sudah terasa angin segar Aceh kembali bisa kita nikmati mentari Indah di seluruh pelosok Aceh sudah bisa kita rasakan setiap saat, masa lalu suram bukan berarti menutup kemungkinan bahwa Aceh bisa menjadi provinsi maju, konfilk dan bencana tsunami semoga menjadi yang terakhir bagi Aceh, semoga saat ini dan kedepan Aceh bisa terus maju Aceh terus bisa melahirkan anak muda yang bisa bekarya untuk bangsa dan agama. 

2 komentar:

  1. Jika ada kesempatan dan waktu yang akan datang, saya ingin pergi ke Aceh untuk mengenang dahsyatnya tsunami Aceh, kebetulan ada juga banyak saudara saya di sana. Salam dari kami di Malang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa datang ke Aceh mas...
      jangan lupa untuk hubungi saya apabila berkunjung ke Aceh
      mungkin saya bisa jadi pemandu wisata anda..

      salam kembali dari Aceh :)

      Hapus