Senin, 16 Juni 2014

Aceh Masa Lalu Menjadi Peradabaan Islam Terbesar Kelima di Dunia

Rasa bangga pastinya tersirat bagi masyarakat Aceh ketika mengetahui bahwa Aceh (masa lalu) pernah menjadi salah satu kerajaan dengan peradaban Islam terbesar didunia, Kerajaan Aceh menjadi kerajaan kelima dengan peradaban islam terbesar pada masa Umaniyah di Turki, menurut beberapa sumber ketika itu kerajaan Aceh dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.


SultanIskandar Muda putra dari Puteri Raja Indra Bangsa, dan ayahnya adalah Sultan Alauddin Mansur Syah yang merupakan putra Sultan Abdul Jalil bin Sultan 'Alaiddin Ri'ayat Syah Al-Kahhar. sultan Iskandar Muda memberikan tatanan baru dalam kerajaannya. Beliau mengangkat pimpinan adat untuk tiap suku dan menyusun tata negara sekaligus qanun yang menjadi tuntunan penyelenggaraan kerajaan dan hubungan antara raja dan rakyat.Selama 30 tahun masa pemerintahannya (1606 - 1636 SM) Sultan Iskandar Muda telah membawa Kerajaan Aceh Darussalam dalam kejayaan.

Tidak mengherankan memang jika Kerajaan Aceh masa lalu menjadi peradabaan Islam terbesar kelima didunia, seperti yang kita ketahui bahwasanya kerajaan Aceh sendiri adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia hal ini berdasarkan Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam di Aceh.

Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesiaterdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Peradaban Islam di masa awal dihadapkan pada persaingan dengan peradaban Romawi dan Persia. Meski Islam lahir di sebuah jazirah yang tandus dan tidak menarik, namun lambat laun Islam justru menggeser hegemoni dua imperium besar tersebut. Secara perlahan namun pasti, Islam berhasil melakukan pembebasan sampai ke batas barat Afrika Utara (Maroko), dan kemudian bergerak ke Utara sampai ke Spanyol. Dari arah Laut Mediterania, pembebasan diraih sampai ke kawasan Balkan. Ke arah asia kecil, futuhat diraih sampai ke Samarkand. Dan ke arah timur, pembebasan diraih sampai ke bagian barat India. Ini adalah sebuah pencapaian prestisius, yang menjadikan Islam ketika itu sebagai peradaban terbesar di dunia.

Seperti dilansi dari website menaraislam.com Peradaban Islam juga telah dicatat oleh sejarah sebagai pelopor kebangkitan ilmu pengetahuan. Ketika Islam mencapai masa keemasan peradabannya, termasuk di sektor ilmu pengetahuan, orang Eropa masih berada dalam kegelapan. Mereka masih hidup dalam kebodohan dan keterbelakangan. Namun orang-orang Eropa akhirnya belajar ke Dunia Islam, dan Islam pun dengan murah hati mau mengajarkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada orang-orang Eropa tersebut. Orang-orang Eropa yang belajar kepada Islam inilah yang kemudian menjadi para perintis dan pelopor munculnya Renaissance dan kemudian Revolusi Industri di Eropa.

Itulah sedikit ulasan seputar Peradaban Islam yang mana Aceh, menjadi tempat peradaban Islam kelima terbesar didunia, semoga artikel ini bermanfaat, jika memang ada salah pemaparan sejarah di artikel ini aku mohon kesedian pembaca untuk menkritik, terimakasih


6 komentar:

  1. Artikelnya menarik...cuma tampilan blognya emang full body ya? Atau koneksi ku saja? hehe

    BalasHapus
  2. @Arifoke makasih mas.. mungkin koneksinya aja yg lagi gak lancar

    BalasHapus
  3. artikel yang sangat bermanfaat. mampir juga di blog saya ya Gam http://negeridalamaksara.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. Paragraf ke-2 dari bawah sungguh menarik..

    Klo ketika itu Eropa "masuk" (bukan "masih" karena sebelumnya ada zaman kejayaan Romawi) zaman kegelapan karena kefanatikan beragama ditambah kebobrokan Kepausan pada saat itu, sekarang sejarah terulang lagi dengan pemain yang berbeda..

    Pemain berbeda yang mengulangi kesalahan yang sama, yaitu kefanatikan beragama.. Bisa dilihat dari banyaknya teror atau kriminalitas yang menggunakan agama sebagai alasan..

    Persis seperti keadaan Eropa 1000 tahun yang lalu..

    BalasHapus
  5. @Yosafat Pangalelasomoga Islam di Aceh tidak terpurah seperti Islama di Eropa saat ini amin

    BalasHapus